RedaksiOleh: Dewi Annisa Putri
BOPM WACANA | Gerakan Mahasiswa Sumatera Utara mengadakan aksi konsolidasi akbar untuk menuntut revolusi pendidikan kepada pemerintah dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional. Aksi ini dilaksanakan Selasa, (2/5) di Fly Over Jamin Ginting dan Simpang Kampus USU.
Budi S Rajagukguk selaku pimpinan aksi mengatakan keadaan pendidikan saat ini berbanding terbalik dengan tujuan yang seharusnya yaitu memerdekakan pemikiran. Menurutnya kebebasan berekspresi telah dikangkangi secara otoriter dan pendidikan Indonesia kini kehilangan arah.
Oleh karena itu, menurutnya, aksi ini menuntut pemerintah untuk mewujudkan pendidikan gratis, objektif, ilmiah, dan bervisi kerakyatan. Pun, menolak komersialisasi seperti yang kini terjadi banyak dosen mencari keuntungan dengan menjual bukunya pada mahasiswa.
Budi menyampaikan seharusnya seluruh rakyat Indonesia berhak mendapat pendidikan gratis dan tanpa pandang bulu. “Semua orang harusnya bisa sekolah di mana saja, dan tanpa ada yang diutamakan karena bisa membayar lebih,” ujarnya.
Aksi ini dimulai sejak pagi hari di Fly Over Jamin Ginting dengan rangkaian kegiatan panggung rakyat, sablon cukil, body painting, dan orasi. Sore hari, masa aksi melakukan long march menuju simpang kampus USU dan kembali berorasi serta membakar ban.
Rifqi Syahlendra, Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 2014 sepakat dengan Budi. Menurutnya kondisi pendidikan zaman sekarang memang terlihat hanya mengambil keuntungan sepihak sedangkan pendidikan adalah hak semua orang.
Menurut Rifqi, biaya pendidikan saat ini semakin mahal sementara kebutuhan semakin banyak. “Jadi sekarang cuma bisa dinikmati kalangan atas, yang di desa nggak bisa mengenyam pendidikan seratus persen,” ujarnya.
Konsolidasi akbar ini diikuti oleh 143 mahasiswa berasal dari organisasi Barisan Demokrasi, Forum Mahasiswa Anti Penindasan, Front Pembela Tanah Air, Kelompok Diskusi dan Aksi Sosial, Gerakan Mahasiswa Prodemokrasi, Forum Angkatan Muda, Front Aksi Mahasiswa untuk Demokrasi, dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia.
