Oleh: Nikyta Ayu Indria
Pagi ini sama dengan semalam
Tetesan embun kembali jatuh dalam diam
Hiruk pikuk manusia langlang tak bermuram
Mengisi hari-hari yang tiada mencekam
Sampai lupa, untuk apa kita bergumam
Burung tahu kearah mana ia akan berpulang
Begitu juga dengan insan yang dimuliakan
Bahkan senja yang kala itu merindu pun tak cukup untuk menyingsing petang
Hitungan waktu begitu cepat dan akhirnya terlupakan
Sadarlah dan jangan terlena
Logika dan akal yang melampaui batas tak mungkin kita jamah
Naluri perasaan yang ingin tahu semua
Takkan bisa menjadikan kita sosok yang tinggi dihadapanNya
Karena yang fana takkan bertahan
Maka, perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan
Sebelum ada yang datang menjemput untuk kesekian
Yaitu kematian