Oleh: Vanisof Kristin Manalu
BOPM WACANA – Pemilihan Umum Raya (Pemira) USU 2016 batal dilaksanakan. Hal ini dikarenakan Wakil Rektor I meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) USU menarik semua kotak suara di semua fakultas karena terjadi masalah di berbagai fakultas. “WR I takut kalau semakin dilanjutkan semua akan tambah parah masalahnya,” ungkap Ketua KPU USU Basri Syaputra, Rabu (25/5).
Masalah di berbagai fakultas tersebut di antaranya keterlambatan saksi di beberapa fakultas, tidak adanya KPU Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Psikologi yang tidak mendapat izin melaksanakan pemira, hingga kurangnya persiapan KPU di beberapa fakultas. Pun Kelompok Aspirasi Mahasiswa (KAM) Perubahan menuntut pembubaran pemira di FP dan KAM Bhinneka menarik saksinya di semua fakultas.
Basri mengatakan, saat ini kertas suara yang telah digunakan untuk memilih calon presiden dan wakil presiden mahasiswa disimpan di Sekretariat KPU USU dengan kondisi kotak suara masih dikunci. “Nantinya kami akan musnahkan kertas suara ini, karena pemira kan tak jadi,” jelasnya.
Menurut penuturan Basri, anggota KPU fakultas banyak yang mengundurkan diri karena takut dengan sekelompok mahasiswa yang tak ingin adanya pemira. Selain itu, anggota KPU USU juga banyak yang tidak mau lagi melanjutkan tugasnya.
Muhammad Iqbal, Ketua KPU Fakultas Kesehatan Masyarakat menyampaikan, tidak seharusnya KPU USU mengatakan KPU Fakultas telah bubar. “Saya masih menjabat sebagai ketua KPU sampai tanggal yang telah ditetapkan di surat keputusan saya,” katanya. Ia harap untuk ke depannya koordinasi antara KPU USU dan KPU fakultas lebih ditingkatkan lagi agar tak terjadi kesalahpahaman.
Hingga saat ini, KPU USU belum menemui WR I perihal keberlanjutan pemira.