Redaksi
Oleh: Reza Anggi Riziqo
USU, wacana.org – Pemerintahan Mahasiswa (Pema) sekawasan Universitas Sumatera Utara (USU) menyatakan mosi tidak percaya kepada Presiden Mahasiswa (Presma) USU M. Rizki Fadillah. Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Haris Martondi Hasibuan saat melakukan press release di depan sekretariat Pema USU pada Kamis (14/4).
Mosi tidak percaya ini dilandasi oleh gagalnya aksi pergerakan Aliansi Mahasiswa Sumatera Utara (Sumut) Bersatu yang dipimpin oleh presma USU pada Rabu (13/4). Gagalnya aksi dianggap sebagai suatu hal yang tidak sehat dan telah mencederai solidaritas mahasiswa. Selain itu, gubernur sekawasan USU juga akan menarik diri dari aliansi serta menantang debat terbuka kepada presma USU dengan gubernur sekawasan dihadapan mahasiswa USU.
“Debat ini sebagai sarana klarifikasi presma USU untuk menjawab tiap kebingungan mahasiswa terhadap pergerakan Aliansi Mahasiswa Sumut Bersatu,” ujar Haris.
Pembacaan mosi tidak percaya ini dihadiri oleh gubernur sekawasan USU: gubernur FISIP, gubernur Fakultas Kedokteran Gigi, gubernur Fakultas Keperawatan, gubernur Fakultas Pertanian, gubernur Fakultas Hukum, gubernur Fakultas Kehutanan, gubernur Fakultas Kedokteran, dan gubernur Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Gubernur sekawasan berharap presma USU sesegera mungkin menanggapi mosi tidak percaya ini, agar pembicaraan lebih lanjut dapat dilakukan.
Mahasiswa Ilmu Politik 2020 M. Oryza Gajah mendukung mosi tidak percaya kepada presma USU. Ia pun menjelaskan tidak adanya transparansi alasan oleh presma terkait mengapa aksi ditunda hingga berujung kegagalan, sebab presma hanya beralasan khawatir aksi nantinya menjadi chaos. “Untuk apa manajemen aksi dan konsolidasi sebelumnya jika ujungnya gagal aksi,” jelas Oryza.
