Oleh : Putra P Purba
USU, wacana.org/arsip — Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar perayaan Paskah Oikumene, Kamis 12 April 2018 dengan tema Kasih Kristus dalam Bingkai Keberagaman. ”Kristus pergi dan meninggalkan kasih karunia yang ditunjukkan, dan kita yang akan mewujudkan,” ujar Ketua Panitia Paskah Oikumene USU Eka Danta Jaya Ginting, Kamis (12/4) di Auditorium USU.
Eka menjelaskan tema ini diangkat diangkat agar orang-orang memahami konteks dimana perbedaan itu bukan dijadikan sebuah kekuatan. Pun, acara ini mengingatkan kepada para civitas acedemica agar ujaran kebencian dan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) tidak timbul. “Apalagi sekarang isu keberagaman sangat marak terjadi,” tambahnya.
Ia mengatakan acara ini dipimpin oleh Pendeta Ramot Sidabalok juga menampilkan beberapa persembahan pujian dari mahasiswa yang sudah mempunyai prestasi baik di tingkat nasional maupun internasional. Seperti Paduan Suara Gloria dan Paduan Suara Transeamus.
Eka berharap acara ini mampu mengaplikasikan tujuan utama kematian Kristus sendiri. Serta mampu mewujudkannya dengan keadaan yang sedang terjadi. “ Jadikan hari paskah ini yang paling utama, semua nabi pasti lahir, namun yang mati dan bangkit lagi ya Kristus,” jelasnya.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2014 Angel Sinaga mengatakan sangat puas dan senang dengan rangkaian acara dalam Paskah Oikumene USU tahun ini. Menurutnya, pengisi acara memberikan penampilan yang menarik dan luar biasa. Ia berharap acara Paskah Ouikumene tahun depan akan semakin membaik. “Semoga ke depannya cara sosialisasi acaranya lebih di perbaiki ,” pungkasnya.