Oleh: Nadiah Azri Br Simbolon
Senyawa ricin terselip dalam salivaku
Jemariku layaknya Badik yang membedil
Sajak-sajak tersurat menyayat harkatmu
Menjadikanku komunis di antara kaum pancasilais
Pujianku dibalas angkara murka
Kritikan diganjar jeruji
Menggertak berarti mati
Meninggalkan gading yang berulat
Zaman tak lagi sama
Berubah dengan kentara
Kini, berpikir saja akan ditikam
Terlebih jika bersuara
Mungkin jantungku akan diberikan anjing kintamani
Aku diiming-imingi kebebasan
Namun dikekang tanpa sadar
Bahkan kuasa atas diri sendiri saja sudah terenggut
Di negeri para pemulia hak kodrati