BOPM Wacana

Obituari Indonesia

Dark Mode | Moda Gelap
Ilustrasi: Sagitarius Marbun

 

Langit berkabung di dirgantara Pertiwi

Mengangisi ibu yang memasak kerikil dengan ambisi

Menyalahkan ayah yang menjadi pohon kemiri

Mengutuki anak rakus mengeruk payu dara ibunya sendiri

 

Sebagian orang memotong tangan untuk memohon

Mengucur mata untuk sebuah keadilan

Yang hilang dengan tak pasti 

Mengasa untuk kembali

 

Sebagian orang duduk dengan santai

Hidup gemilang jauh tak terselami

Bagi dunia, merampok yang papa adalah hal biasa

Sedang merogoh saku yang ada adalah pemberontakan

 

Sebagian lainnya memasang muka malaikat

Memeluk ikhlas orang kusta

Menangisi lebih busung lapar

Diam-diam mengisi rumah bermodal belas kasih

 

Tuan dan nyonya punya logika sudah sampai mana

Hati melenggang meronta nasib

Seperti nilai di ujung mata pensil seorang guru

Demikian bangsa berujung di tiga detik mediasi terakhir

 

Bagi alam, orang sedih adalah tuannya

Maka ancala muntah

Samudra bergerilya dengan nafsunya

Lalu? Setelah bencana

Masihkah tersisa secerca bahagia bagi mereka yang (lagi) korban

Komentar Facebook Anda

Sagitarius Marbun

Penulis adalah alumni Mahasiswa Sastra Indonesia FIB USU Stambuk 2017.

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4