Oleh: Shella Rafiqah Ully
BOPM WACANA | Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas (MPMU) USU tak prioritaskan adakan kongres untuk perbaiki Tata Laksana Ormawa (TLO) USU pada kepengurusan pemerintahan mahasiswa (pema) tahun ini sebab merasa belum terlalu dibutuhkan. “Hanya untuk panduan masih bisalah,” ungkap Ketua MPMU USU Hadi Mansyur Perangin-angin, Jumat (14/11).
Pun begitu ia akui TLO yang sekarang cacat dari segi sanksi yang mengikat. Namun Hadi tetap merasa perbaikan TLO belum terlalu memaksa untuk dilaksanakan dan tak jadi fokus MPMU tahun ini. Ia bilang pihaknya sedang dalam tahap merintis kembali MPMU. Hal ini dirasa lebih penting sebab tak adanya bimbingan dan program turunan dari MPMU sebelumnya. “Biar berjalan dulu baru kemudian dirapikan kembali,” alasannya.
Ia juga mengatakan bisa jadi kongres perbaikan TLO tidak akan dilaksanakan tahun ini karena dikhawatirkan akan menjadi kepentingan dari pihak tertentu. Misal setelah diperbaiki, ada aturan baru presiden tak lagi dipilih oleh mahasiswa. Hal tersebut bisa membahayakan. Semuanya harus mengerti TLO terlebih dahulu. “Tapi diusahakan ada,” ujarnya.
Presiden Mahasiswa USU Brilian Amial Rasyid sampaikan hal berbeda. Ia bilang kongres perbaikan TLO adalah hal yang penting. Namun ia belum punya tanggal pasti dan tak akan dilaksanakan diawal kepengurusan. Sama seperti MPMU, menurutnya Pema USU juga tengah berbenah, merintis kembali dari awal. Pun demikian ia sudah pikirkan beberapa hal yang akan ia perbaiki dari TLO yang sekarang. Misal, adanya sanksi, penambahan poin keputusan presiden, serta pembentukan badan pengawas pemilu pada petunjuk laksana pemilihan umum raya.
Meskipun Brilian katakan penting, Hadi tetap rasa tak mau muluk-muluk merencanakan kongres. “Biar fokus dulu. Kita bukan organisasi turunan, masih merintis,” pangkasnya.