Oleh: Hardo Firmana Given Grace Manik
Hai Mayat Hidup,
Engkau mengingkari janji ufuk timur
Ternoda kiranya asa di ngarai itu
Ngarai di mana dulu kita menentang dunia
Tempat kita dulu meniti langkah
Berhiaskan gemericik air sungai
Tempat tertawa bersama
Merasakan syahdunya gubuk derita
Hai Jiwa kisut,
Aroma nelangsa sungguh menusuk
Jiwa melalang buana tanpa tujuan
Engkau tertawa,
Namun tawamu adalah tawa ilusi
Engkau bicara,
Namun kata-katamu hanyalah ucapan mayat hidup
Kehilangan nafas kehidupan asali
Penurut tunduk pada dunia
Adakah dunia menenggelamkanmu,
Dalam cinta monyet fatamorgana?
Dalam nikmatnya diri sendiri?
Dalam krisisnya kemesraan dengan Sang Pemilik Cinta sejati?
Adakah surga mengharamkanmu,
Jika menepis beban, menebar karya?
Jika merobek nelangsa, mengobati luka?
Jika melepas ego, memeluk semangat?
Taruk Bangsa!
Hentikan menikmati diri sendiri,
Sebab asa-Nya menentang ego.
Kita berhenti berjuang ketika kita berhenti menjadi manusia