Oleh: Mutia Aisa Rahmi
BOPM WACANA | Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) keluhkan kurangnya jumlah proyektor sebagai penunjang akademik di fakultasnya. Roni Rezeki, mahasiswa FIB 2009 mengaku hampir tidak pernah gunakan proyektor selama kegiatan perkuliahan. “Pernah satu mata kuliah pakai proyektor, tapi itu pun jarang,” ujarnya.
Menurutnya, mahasiswa FIB sudah terbiasa belajar tanpa proyektor. Namun, ia mengatakan fakultas memang harus tetap menyediakan proyektor agar proses belajar lebih efektif.
Senada dengan Roni, Khairun Ar Rasyid, mahasiswa FIB 2011 mengatakan juga tak pernah merasakan fasilitas proyektor yang disediakan kampusnya. “Sedikit kali. Satu jurusan satu proyektor saja tidak cukup. Ada pakai proyektor, tapi dari dosen mata kuliah, bukan fasilitas fakultas,” ungkapnya.
Rasmadi, Kepala Subbagian Perlengkapan FIB membenarkan hal tersebut. Menurutnya jumlah proyektor yang tersedia di FIB memang masih belum memadai. Jumlah proyektor yang ada di FIB saat ini ada enam unit. “Memang belum mencukupi, tapi akan terus diusulkan pengadaannya,” ungkapnya.
Sampai saat ini, Rasmadi mengatakan mahasiswa yang menggunakan proyektor harus optimalkan jumlah proyektor yang ada. Menurutnya keadaan akan terus seperti ini hingga ada penambahan proyektor. “Untuk kegiatan yang perlu proyektor, manfaatkan saja dulu yang enam ini,” pungkas Rasmadi.