Oleh: Nadiah Azri Br Simbolon
USU, wacana.org – Mellisa Angelie Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Program Studi (Prodi) Manajemen Konsentrasi Kewirausahaan 2017 mengungkapkan project-based lebih baik dijadikan tugas akhir bagi Prodi Kewirausahaan dari pada Skripsi, Kamis (10/6).
Project-based digunakan mahasiswa kewirausahaan sebagai praktik mengelola bisnis secara langsung. “Kewirausahaankan berbisnis, kalau kita langsung ke lapangan lebih bisa mendapatkan pengalaman baik dan buruknya,” ungkapnya.
Menurutnya dengan menggunakan project-based bisa meningkatkan komunikasi dalam berwirausaha. Pun bila pengalaman buruk itu datang, bisa dijadikan sebagai pembelajaran untuk berbisnis kedepannya.
Mellisa berharap dengan pengadaan project-based bisa menambah ilmu dan pengalaman bagi mahasiswa prodi Kewirausahaan dan meningkatkan minat dalam berwirausaha.
Sama halnya dengan Shanaya Sonya Kinsky Mahasiswa Prodi Manajemen Konsentrasi Kewirausahaan 2017. Menurutnya, project-based ini lebih efektif diterapkan sebagai tugas akhir prodi Kewirausahaan.
Tujuan dari Prodi Kewirausahaan tercapai jika mahasiswa yang lulus dari kampus mempunyai branding-nya masing-masing. “Karena menurut saya lebih ngena aja gitu ke tujuan awalnya yaitu belajar berwirausaha,” jelasnya.
Dekan FEB, Fadli memang berencana menjadikan project-based sebagai tugas akhir mahasiswa Prodi Kewirausahaan nantinya. Ia mengatakan dalam berbagai aturan akademik disebutkan output mahasiswa sarjana strata 1 adalah tugas akhir, di mana bentuknya tidak harus skripsi.
“Project-based yang akan dinilai sebagai syarat kelulusan mereka (mahasiswa Prodi Kewirausahaan–red). Jadi enggak menulis skripsi lagi,” tutupnya.