BOPM Wacana

Mahasiswa FEB Protes Kondisi Jambur Tak Sesuai Kebutuhan

Dark Mode | Moda Gelap
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) memasang spanduk dan duduk lesehan sebagai bentuk protes atas tidak efektifnya pengadaan kursi di Jambur FEB, Senin (18/12). | Nadiah Azri Br Simbolon

Oleh: Nadiah Azri Br Simbolon

BOPM WACANA — Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) melakukan protes kepada dekanat terkait kondisi jambur tidak sesuai kebutuhan. Mahasiswa merasa fasilitas yang tersedia tidak layak dan jambur tidak nyaman. Padahal, jambur merupakan pusat mahasiswa duduk untuk menunggu masuk kuliah.

“Jika jambur ini nyaman, mahasiswa FEB tidak perlu lagi nongkrong di fakultas lain,” ujar Gubernur FEB M Iqbal Harefa, Jumat (22/12).

Jambur FEB telah diperbaiki mulai dari pemasangan keramik, penggantian seng, serta tiang besi. Namun, menurut Iqbal renovasi tidak sesuai dengan rancangan yang mahasiswa usulkan yaitu ada pagar, meja, rak sepatu, dan panggung. Semua usulan itu belum dibuat sehingga mahasiswa menyindir dekanat dengan memagari sekeliling jambur menggunakan syal.

Sebagai bentuk protes, mahasiswa memasang spanduk di sekeliling jambur dan salah satunya bertuliskan ‘Gerakan Duduk Lesehan’. Iqbal menuturkan gerakan ini dilakukan melihat kursi jambur yang berlubang dan tak layak digunakan karena dibuat tahun 1988.

Pun, meja yang ada terlalu besar dan jumlah kursi sedikit sehingga tidak semua mahasiswa bisa duduk di jambur. Jika ada mahasiswa duduk di atas kursi, maka mahasiswa lain segan duduk di bawah.

Menanggapi hal ini, Wakil Dekan II FEB Hasan Sakti Siregar mempertanyakan tujuan spanduk yang dipasang mahasiswa. “Mempermalukan, melecehkan, atau memperbaiki? Kalaupun itu diletak di sana apa bisa terjadi perubahan?” katanya.

Terkait rancangan usulan mahasiswa, Hasan mengatakan tidak bisa dibuat sesuai dengan kehendak fakultas karena bukan berasal dari dana fakultas. Pun, ia mengatakan tidak ada keharusan bertanya kepada mahasiswa sebelum membangun fasilitas. “Mahasiswa boleh saja mengusulkan rancangan, tapi keharusan untuk mengikuti kehendak mahasiswa itu tidak ada,” jelasnya.

Iqbal mengatakan apa pun ceritanya, pema FEB tetap bekerja keras menuntut dekanat agar rancangan jambur yang diusulkan terwujud. Menurutnya, dekanat harus memprioritaskan kebutuhan mahasiswa yang merupakan konsumen karena sudah membayar uang kuliah tunggal. Dekanat harus membuat konsumen puas sehingga bisa bekerja sama jika dekanat butuh mahasiswa.

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4