BOPM Wacana

Kiamat

Dark Mode | Moda Gelap

Oleh: Fredick B E Ginting

 

Berwai dua ratus tikus hidup ayeng-ayengan sepamah

Kapiran tanpa hisab sesuatu pun

Sampai tiba sangkat ditabuh si pemburu, si pemusnah

Tak sembarang pemusnah, tak sembarang pemburu

Dua ratus itu dipancing

Setumpuk kenikmatan pemuas hawa nafsu sengaja jadi alat pancing

 

Berdua ratus berkerumun, berdua ratus terperangkap

Setumpuk tadi jadi tempat berlabuh yang terakhir

Sebab setumpuk tadi dipagar tanpa celah rekah

Jadilah kiamat pertama bagi kedua ratus

Kedua ratus kehabisan pemuas kenikmatan

Tak ada tersisa untuk dimakan

Sampai pilihan terakhir kedua ratus saling makan

Untuk bertahan dari kiamat

Sampai pertahanan itu menjadi kedatangan kiamat kedua

Kiamat-kiamat berikutnya segera menyusul

Sampai bertahan satu-satunya

Pemakan ke seratus sembilan puluh sembilan

 

Robert dan Dante telah ditunjuk memberi peringatan

Bahwa hari itu akan muncul

Semakin jauh hari, semakin terbukti tilikannya

Semakin terjaga kita yang sudah bermiliar ini

Dan tak ada yang bisa berkilah, apalagi mendaga

Bahwa Bumi ini akan pecah mengundang kiamat

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4