BOPM Wacana

Kelompok MKWK Perundungan 22 USU Bangun Sikap Anti-Bullying di SMP Bina Bersaudara Medan

Dark Mode | Moda Gelap
Kelompok mahasiswa proyek MKWK Perundungan 22 USU berfoto bersama guru dan siswa SMP Bina Bersaudara Medan, Senin (10/11/2025). | Sumber Istimewa
Kelompok mahasiswa proyek MKWK Perundungan 22 USU berfoto bersama guru dan siswa SMP Bina Bersaudara Medan, Senin (10/11/2025). | Sumber Istimewa

WARTAWACANA – Kelompok mahasiswa proyek Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) Perundungan 22 Universitas Sumatera Utara (USU) melaksanakan kegiatan penyuluhan dalam upaya mencegah bullying kepada siswa di SMP Bina Bersaudara Medan, Senin (10/11/2025).

Kelompok MKWK Perundungan 22 USU beranggotakan 19 mahasiswa lintas fakultas di USU, yang diketuai oleh Lambas D. M. Simorangkir. Proyek MKWK tersebut dibimbing oleh Drs. Pribadi Bangun, M.Hum., selaku dosen fasilitator dan Dian Zefanya Sitanggang sebagai mentor. Sosialisasi berlangsung di kelas VII yang dihadiri oleh 35 siswa.

Ketua Kelompok, Lambas D. M. Simorangkir, menyampaikan bahwa melalui penyuluhan ini siswa dapat mengenali tanda perundungan dan berani menghentikannya, sehingga sekolah menjadi tempat yang aman dan nyaman. “Setiap pelajar harus merasa dilindungi, bukan takut datang ke sekolah,” ujarnya.

Proyek MKWK ini diadakan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai risiko, dampak, dan pencegahan bullying yang masih kerap terjadi di lingkungan sekolah. “Program ini menjadi bagian dari rangkaian pengabdian masyarakat mahasiswa dengan fokus pada pembentukan karakter dan penguatan kesehatan mental remaja,” ungkap Lambas.

Penyuluhan diisi dengan rangkaian acara seperti pemaparan materi, diskusi kelompok, simulasi penyelesaian konflik, dan permainan interaktif, yang mendorong empati antarsiswa untuk saling memahami. Materi inti mencakup definisi, jenis-jenis bullying (verbal, fisik, dan digital), dampaknya terhadap kesehatan mental dan prestasi akademik, serta langkah yang harus dilakukan ketika mengalami atau menyaksikan perundungan.

Selama penyuluhan berlangsung, mahasiswa berperan sebagai fasilitator dengan pendekatan komunikasi sebaya, yang dinilai efektif agar siswa lebih terbuka. “Kami juga mengimbau pentingnya melapor kepada guru dan menjaga solidaritas antarteman. Kami berikan contoh kasus nyata dari sekolah-sekolah di Indonesia agar siswa lebih mudah memahami konteks dan risiko yang mungkin mereka hadapi,” jelasnya.

Salah satu guru SMP Bina Bersaudara Medan, Yani, menilai kehadiran mahasiswa USU dapat membantu sekolah dalam memperkuat agenda pencegahan kekerasan terhadap siswa. “Kegiatan ini sangat bermanfaat karena memberikan wawasan baru bagi anak-anak kami. Mereka jadi lebih mengerti bahwa bullying bukan masalah sepele dan dapat merusak masa depan teman sebaya mereka,” ungkapnya.

***

Tulisan ini merupakan publikasi Kelompok Proyek MKWK Perundungan 22 USU dalam kegiatan sosialisasi pencegahan perundungan di SMP Bina Bersaudara Medan, yang didampingi oleh Mentor: Dian Zefanya Sitanggang dan Dosen Fasilitator: Drs. Pribadi Bangun, M.Hum.

Komentar Facebook Anda

Advertorial

Artikel ini merupakan produk iklan yang bekerja sama dengan Mitra WartaWacana.

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4

AYO DUKUNG BOPM WACANA!

 

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan media yang dikelola secara mandiri oleh mahasiswa USU.
Mari dukung independensi Pers Mahasiswa dengan berdonasi melalui cara pindai/tekan kode QR di atas!

*Mulai dengan minimal Rp10 ribu, Kamu telah berkontribusi pada gerakan kemandirian Pers Mahasiswa.

*Sekilas tentang BOPM Wacana dapat Kamu lihat pada laman "Tentang Kami" di situs ini.

*Seluruh donasi akan dimanfaatkan guna menunjang kerja-kerja jurnalisme publik BOPM Wacana.

#PersMahasiswaBukanHumasKampus