Oleh: Aulia Sabrini Saragih 2
USU, wacana.org – KAM Erat memberikan krikitan kepada Pemerintahan Mahasiswa (Pema) Reka Cipta dikarenakan kinerja yang dijalankan tidak sesuai harapan. Hal ini disampaikan oleh Plt. Ketua Umum KAM Erat Berry Magnus Sumuang Sitohang, Kamis (2/2).
Kurangnya sosialisasi menjadi kritikan paling utama yang diberikan Berry terhadap kinerja Pema Reka Cipta. “Bagaimana mahasiswa bisa bergantung dan bisa terwakili oleh pema sedangkan mahasiswa saja tidak tahu dan mengenal pema,” ujarnya.
Berry mengatakan seharusnya dengan sosialisasi, pema bisa mengetahui kebutuhan mahasiswa. Tak sampai disitu Berry juga mengkritik kehadiran pema yang tidak dirasakan saat kebutuhan penurunan UKT saat pandemi “Fokus pema tidak ada dalam memperjuangkan penurunan UKT, malahan pihak di luar pema yang berjuang,” ujarnya.
Internal Pema USU dinilai Berry pun cukup carut-marut, reshuffle anggota secara mendadak cukup menjadi bukti tidak solidnya Kabinet Reka Cipta yang dipimpin oleh Pema Rizky-Anas.
Cara pema dalam menanggapi kejadian yang ada di Indonesia pun tidak lupa menuai kritikan. Berry mencontohkan pernyataan Rizky yang keluar dari substansi saat menanggapi isu Permendikbudristek No. 30. ”Permendikbud No.30 bukanlah mendukung seks bebas, tapi pernyataan di detik.com malah menganggap seperti itu,” ujarnya.
Rizky berkata advokasi sudah sering dilakukan Pema USU di semester-semester sebelumnya mengenai penurunan UKT. “Terealisasinya penurunan UKT, jadi tidak jadinya bukan lagi kinerja pema melainkan kinerja Universitas,” tutupnya.
Mengenai poin-poin kritikan lainnya tidak sempat ditanggapi, dikarenakan Rizky menyatakan bahwa dirinya sedang di tengah-tengah rapat.