Oleh: Nurhanifah
BOPM WACANA | Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Fakultas Psikologi (FPsi) Fairuz Salsabila Pemilihan Umum Raya (Pemira) yang berlangsung di FPsi kurang menarik mahasiswa dikarenakan jadwal kuliah yang padat. “Kita sudah sosialisasikan sejak lama, tapi kalau jadwal kuliah tidak ada yang bisa meninggalkan,” terangnya, Rabu (24/5) di tempat pemungutan suara FPsi.
Fairuz menyebutkan, dari 1403 daftar pemilih tetap (dpt) yang terdaftar, hanya 831 mahasiswa yang memilih hingga pemira ditutup. Menurutnya saat meja pendaftaran dibuka, tempat pengutan suara sepi sebab waktu perkuliahan sedang berlangsung. Namun menjelang pukul dua belas siang mendekati waktu salat zuhur, peserta mulai datang ke TPS untuk memberikan suaranya.
Sosialisasi yang dilakukan oleh KPU FPsi juga telah maksimal, yaitu melalui media sosial seperti instagram, grup kelas di line serta pengumuman lisan ke kelas-kelas untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa.
Mahasiswa FPsi 2014 Suryanto Siahaan membenarkan bahwa jadwal kuliah di FPsi padat, dimulai dari pukul 08.00 WIB-17.00 WIB. Pun, jeda yang ada hanya sebentar di siang hari sekitar pukul 12.00-13.00 WIB. “Saya sendiri tadi milih pas udah mau tutup,” terangnya. Ia tambahkan sosialisasi yang dilakukan oleh KPU FPsi sudah maksimal, ia sendiri mengetahui pemira lewat Instagram.
Fairuz menambahkan pemira di FPsi dimulai pukul 09.40 WIB, terlambat empat puluh menit dari waktu yang ditentukan sebab menunggu saksi dari pasangan calon presiden dan saksi dari kelompok aspirasi mahasiswa (KAM) peserta pemira. Setelah saksi dari calon presiden no 2 dan calon no 3 serta saksi KAM Rabbani dan KAM Perubahan tiba, barulah pemira dimulai.