Oleh : Nurmazaya Hardika Putri
Aku ingin mengisyaratkan sesuatu untuk perempuan itu
Tentang kerinduan yang tidak bisa kucerna sendiri
Tentang kehidupan yang dikejar oleh waktu
Aku ingin menceritakanmu lewat puisi
Sudah tiga bulan berlalu
Perempuan itu tidak kutemui lagi di setiap pagi
Perempuan yang selalu kenakan sanggul di kepalanya
Perempuan yang selalu menyertakanku dalam bait doa
Ah, betapa aku rindu suaramu memeriahkan pagi
Betapa aku rindu sosokmu yang mewarnai setiap hari
Hari ini kukirim isyarat rindu untukmu
Tidak berupa kecupan cinta tidak juga sepucuk kembang merah
Hanya beberapa bait doa dan sepucuk Al-Fatihah
Untuk perempuan yang kupanggil Ibu
Yang tengah berbahagia di atas surga