Redaksi
Oleh: Nadiah Azri Br Simbolon
BOPM WACANA – Ikatan Mahasiswa Etnomusikologi (IME) Fakultas Ilmu dan Budaya (FIB) USU mengadakan Musik Kampus di depan FIB, Rabu (26/9). Tujuanya untuk meningkatkan kreativitas Mahasiswa Etnomusikologi. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Seksi Acara Pranata Sitanggang.
“Musik kampus juga untuk mengkritik sistem kampus. Karena tempat kreativitas mahasiswa yang terbatas. Kita sudah berkreativitas namun ruang pertunjukan pun terbatas,” ungkapnya. Pun Musik Kampus juga sebagai wadah untuk menjalankan fungsi musik dikalangan mahasiswa yaitu edukasi dan hiburan.
Pranata menambahkan Musik Kampus diadakan di depan FIB karena tidak bisa menggunakan fasilitas universitas seperti gelanggang mahasiswa dan gedung pancasila. “Karena memakai biaya administrasi jika meminjamnya,” jelasnya.
Pranata menjelaskan persiapan acara Musik Kampus dilakukan selama tiga hari dimulai dari hari Minggu. Karena fokus dalam menyusun pertunjukan, Pranata mengatakan promosi acara tidak terlalu besar. Promosi hanya disebar melaui media sosial dan bantuan media partner.
Ia mengatakan Musik Kampus kali ini menyediakan konten acara yang berbeda dari sebelumnya yakni dengan menghadirkan penampilan delapan komunitas dari IME. Komunitas yang mengisi acaranya yaitu Komunitas Musik Tradisional, Tari Tradisional, Vocal, Saxophone, Drumta, Gitar Konspirasi, Komunal Primitive Percussion, dan Bass.
Pranata berharap panitia dan pihak yang membantu dalam Musik Kampus tetap saling bersinergi, saling mendukung untuk melakukan kegiatan positif. Ia mengatakan acara ini akan tetap diadakan dalam dua minggu sekali.
Menanggapi hal ini Martaria Naibaho Mahasiswa Sastra Batak 2018 mengatakan Musik Kampus adalah acara yang seru karena mempersembahkan musik-musik daerah. Ia setuju Musik Kampus tetap dilanjutkan kerena dapat melestarikan budaya. Ia berharap acara Musik Kampus lebih dipromosikan agar banyak yang mengetahuinya. “Semoga lebih baik lagi agar ada ajang festival musik dari USU,” pungkasnya.
