Oleh: Yanti Nuraya Situmorang
Ku melihatmu di sana
Bendiri kokoh tanpa menghiraukan angin
Hingga perlahan-lahan menusuk tulang-tulangmu
Teriknya matahari mulai meluluhkan kulitmu
Hingga merubah gambaranmu
Berpikir seperti tak seperti memikirkan
Mengharukan segala ruang jiwa-jiwa yang kosong
Selamanyakah kau mampu berdiri di sana?
Terbuat dari mana hatimu
Untuk siap kau berdiri di sana
Perbuatanmu tentangmu
Menjadikan butiran-butiran keharuan
Tak ada lagi sajak yang dapat menggambarkanmu
Remukkan segala kecemasan
Menerangi raga yang setengah mati