Oleh: Suratman
BOPM WACANA | Gubernur Fakultas Farmasi (FF) mengatakan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) S1 Farmasi (HMF) dan D3 Analisa Farmasi dan Makanan (HIMAFA) terlebih dahulu harus melakukan musyawarah besar (mubes) sebelum memberikan laporan pertanggungjawaban ke pemerintahan mahasiswa.
“Karena menurut saya LPJ itu harus dipresentasikan, ada peninjauannya, jadi ada saran dan masukan biar bisa jadi pelajaran untuk kedepan. Bukan sekadar memberikan LPJ saja,” ujar M Fachri Gunawan, Gubernur FF, Rabu (21/2).
Ini bertujuan untuk mengevaluasi kerja di HMJ dan menyelesaikan permasalahan yang ada di setiap HMJ. Ia menambahkan walaupun melakukan mubes di masing-masing HMJ tidak tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), Fachri berharap agar mubes tetap dilakukan.
“Harus diperbaiki karena kalau dibudayakan saya rasa kurang baik. Nanti juga akan ada pembahasan lebih lanjut dan kajian soal itu (mubes—red),” tambahnya.
Menanggapi hal ini, Tedy Prayoga, Wakil Ketua HMF membenarkan jika pembahasan mengenai LPJ perlu dilakukan. Pasalnya mengingat sumber daya manusia di FF sangat sedikit untuk berorganisasi dan tidak adanya aturan di AD/ART mengenai kewajiban mubes di HMJ.
“Patokan HMJ kami ada di AD/ART. Sepahaman yang aku baca gak ada kewajiban untuk pelaksanaan mubes,” pungkasnya.