Oleh: Yulien Lovenny Ester G dan Amanda Hidayat
BOPM WACANA | Arby Sihite salah satu korban luka dalam bentrok antara Fakultas Hukum dan Fakultas Teknik setelah pertandingan sepak bola di Piala Rektor 2014, Rabu, 12 November tolak diadakannya mediasi antarfakultas. Arby bilang mediasi tidak perlu dilakukan sebab bentrok tersebut adalah masalah mahasiswa dan harus dilesaikan mahasiswa, bukan dekanat.
Arby bilang masalah ini harus diselesaikan dengan dijelaskannya oleh provokator bentrok tersebut. “Kalau mau damai datanglah utusannya kemari,” katanya. Ia ingin provokator menjelaskan perihal yel-yel mengejek yang dilontarkan saat pertandingan sepak bola FH-FT digelar, Rabu, 12 November kemarin.
Pun Wakil Dekan III FT Ahmad Perwira mengatakan tak perlu ada mediasi antar dekanat. Sebab, yang membuat rusuh itu bukan atas nama fakultas. “Saya bilangnya, itu oknum,” ujarnya.
Tak sepakat, Dekan Fakultas Hukum Prof Runtung Sitepu bilang sebagai pimpinan fakultas ia harus menyelesaikan masalah ini melalui mediasi. Hal itu guna menjaga hubungan kedua fakultas. “Secara institusi saya minta maaf, kejadian itu tidak dihendaki,” ujarnya.
Prof Runtung pun bilang agar pihak FT tak terlalu jauh menuduh oknum. “Perselisihan itu kan sering terjadi di lapangan, saya masih memandang sebatas itu,” ujar Prof Runtung. Ia pun bilang masih memilih jalan mediasi. “Jalan terbaik dengan memaafkan,” ujar Runtung.
Prof Runtung bilang Jumat, 14 November pihaknya akan menghubungi Dekanat FT bahas mediasi antarfakultas ini. Ia ingin mediasi tersebut dihadiri pimpinan kedua fakultas dan perwakilan lainnya. Selanjutnya, ia bilang kedua fakultas harus saling berdiskusi dan minta maaf.
Ada pun pertandingan sepak bola FH-FT dimenangkan FH dengan skor 1-0 atas FT.