Oleh: Mayang Sari Sirait
BOPM WACANA — Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Faisal A Mahrawa mengatakan pemuda berperan penting mengawasi jalannya pemilihan umum (pemilu).
“Ada sepuluh alasan, yaitu karakter anak muda sendiri,” ujarnya dalam Diskusi Bersama Stakeholder oleh Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kota Medan di Hotel Madani, Selasa (26/12).
Faisal menyebutkan sepuluh karakter tersebut antara lain; pertama, mahasiswa memiliki idealisme dan kritis. Menurutnya mahasiswa adalah agen perubahan yang mampu menggerakkan orang menuntut revolusi. Dalam hal ini Faisal mencontohkan aksi 1998.
Kedua, memiliki dinamika dan kreativitas. Menurut Faisal kreativitas pemuda saat ini melebihi zamannya. Misalnya memberi ucapan ulang tahun lewat video blog.
Ketiga, berani ambil risiko karena bersifat spekulatif dan tidak berpikir panjang sebab tidak ingin kehilangan momentum. Keempat, bersifat optimis dan semangat tinggi. Kelima, mandiri dan disiplin. Keenam, terdidik dan terpelajar. Tujuh, rasa patriotisme dan nasionalisme yang tinggi.
Delapan, memiliki jasmani kuat dan jumlah yang banyak sehingga jumlah pemilih mayoritas adalah kaum muda. Sembilan, punya sikap kesatria. Terakhir, mampu menguasai informasi dan teknologi.
“Saya optimis masa depan Indonesia akan lebih baik bersama anak muda yang energik,” ujar Faisal.
Muhammad Arizki, peserta diskusi, mengatakan tidak semua pemuda khususnya pemuda kota Medan memiliki sepuluh poin yang disebutkan Faisal. Ia berharap seluruh pemuda terhindar dari tiga kebiasaan buruk yang melekat pada generasi sekarang. Seperti apatis, pragmatis, dan hedonisme.
“Semoga ke depannya pemuda bisa berperan aktif dalam pemilu ini,” ujarnya.