Oleh: Sri Wahyuni Fatmawati P
Semburat merah terlihat malu-malu menyapa
Sedikit-sedikit mulai menari
Muncul dengan warna merah kejingga-jinggaan
Ditemani emas dan oranye
Semburat merah masih menari
Meliukkan pinggul dan hentak kaki
Warnanya semakin nyalang
Merahnya membara, ditemani jingga yang malu-malu
Ada emas di sana, juga oranye
Kini semburat merah itu semakin kencang meliuk-liuk, menari-nari
Sekarang ia keluar seakan tak tahu malu
Tunjukkan semuanya pada dunia
Semua yang ia punya dan disembunyikan
Merah, jingga, emas ataupun oranye
Semburat merah menggila
Liukan pinggul dan hentak kaki memburu
Pun napasnya
Tinggal satu-satu
Kata mereka ia Si Senja
Keluar saat senja muncul
Dan pulang saat senja tertidur
Dibayar, tentu saja