Oleh: Shella Rafiqah Ully
BOPM WACANA — Gelar aksi tolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM), mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa USU menyandera sebuah truk tangki pengangkut BBM milik PT Pertamina Persero. Aksi itu digelar di depan Pintu 1 USU, Kamis (13/11) sore. Truk tangki tersebut diduduki oleh beberapa mahasiswa sambil berorasi sampaikan tuntutannya serta mencoret-coret badan truk dengan tuntutan serupa.
Muhammad Radzi, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya 2010 yang juga salah seorang pengunjuk rasa mengatakan tindakan menghentikan truk tangki adalah aksi spontan untuk memancing media serta masyarakat ikut serta menolak kenaikan BBM. Truk tangki disinyalir sengaja melewati Jalan Dr Mansur untuk memancing respon mahasiswa. “Ini kerjaan oknum supaya aksi ini jadi objek berita media,” ujarnya.
Sugimin, sopir mobil tangki menjelaskan dirinya baru saja selesai bongkar dari SPBU di Pasar Sore dan akan menuju ke depot di belawan, namun di pintu 1 USU ia dihentikan oleh massa aksi. “Disetop tiba-tiba, mereka cuma bilang maaf awalnya,” ungkapnya.
Ia sendiri mengaku pasrah mengikuti kemauan mahasiswa massa aksi. “Ikuti aja-lah, yang penting selamat,” ujarnya. Padahal dirinya sendiri sepakat tolak kenaikan harga BBM. Namun ia sayangkan cara mahasiswa yang tiba-tiba menyandera mobil yang dibawanya. “Saya mana tahu, cuma cari makan,” ungkapnya pasrah. Baru pada pukul 19.33 WIB mobil tersebut dilepaskan mahasiswa.
Sementara itu Wakil Rektor III Raja Bongsu Hutagalung mendatangi tempat aksi segera setelah mengetahui ada mahassiswa menyandera mobil pengangkut BBM. Bongsu sayangkan sikap mahasiswa yang mengganggu kepentingan masyarakat. Namun ia setuju mahasiswa adakan aksi sebagai cara menunjukkan identitas mahasiswa. “Tapi jangan buat kesulitan,” tegasnya.