Oleh: Erista Marito Oktavia Siregar
Selamat pagi, Bung!
Apa kabar, Bung?
Sudahkah hari ini “berteriak”, Bung?
Kakimu berjalan, namun kau tak berpindah
Mulutmu berbicara, namun katamu tiada terdengar
Matamu melihat, tapi jalan pun tiada tampak
Kau ini kenapa, Bung?
Sudahkah hari ini “berteriak”, Bung?
Kau katakan kau tahu, namun terkesan tak mau tahu
Kau katakan kau mampu, namun kau meninggalkan
Kau katakan kau mau, namun melihat saja kau enggan
Kau ini kenapa, Bung?
Teriakanmu seolah hembusan angin yang menyejukkan
Teriakanmu layaknya nada suara yang bergema rapi
Teriakanmu seperti nyanyian wajib di pagi hari
Selamat malam, Bung!
Apa kabarmu, Bung?
Sudahkah kau “berteriak”, Bung?
Aku merindukanmu “berteriak”
Berteriaklah yang mampu mengadakanku
Berteriaklah yang mampu nyata
Itu harga mati, Bung!