Redaksi
Oleh: Adinda Zahra Noviyanti
Medan, wacana.org/arsip — Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Sumatera Utara menduduki ruang sidang paripurna DPRD. Mereka menggelar sidang paripurna layaknya anggota DPRD.
Hal tersebut dilalukan untuk menunjukkan kekecewaan mahasiswa terhadap DPRD yang menjanjikan rapat dengar pendapat (RDP) dengan pertamina namun batal. “Ketika sidang parpurna dibatalkan karena anggota yang tidak kuorum, hari ini kita (Kita—mahasiswa) tunjukkan sidang paripurna yang benar,” ujar Hendra Boang Manalu, Wakil Presiden Mahasiswa USU, Senin (9/4) di Ruang Rapat Paripurna DPRD Sumut.
Rapat Paripurna tersebut menghasilkan empat tuntutan yang dibacakan oleh Wira Putra selaku Presiden Mahasiswa USU. Yaitu, menolak kenaikan bahan-bakar minyak (BBM) Pertalite, meminta mengemabalikan ketersedian BBM Premium, DPRD membentuk panitia khusus untuk kasus Premium yang langka di Medan. Serta, meminta permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia karena telah lalai mewujudkan hajat hidup masyarakat.
Anggota DPRD Aripay Tambunan akhirnya meminta mahasiswa untuk pindah ke aula. Menurutnya, perjanjian awal diskusi akan diadakan di aula selesai salat. Meski begitu Presiden Mahasiswa USU Wira Putra sempat membantah diskusi diadakan di aula sebab dirasa tidak dapat menampung seluruh massa aksi.
Aripay mengatakan memastikan akan segera diadakan RDP pada 17 April mendatang. Selain itu DPRD juga akan menyampaikan aspirasi mahasiswa kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusi, Kementerian Keuangan, Presiden, DPR RI dan Pertamina. “Kita (DPRD—red) akan fax hari ini juga soal tuntutan kawan-kawan,” pungkasnya.
