Redaksi
Oleh: Adinda Zahra Noviyanti
BOPM WACANA – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sekota Medan mengadakan konsolidasi untuk membahas masalah kampus di Sumatera Utara. Bahasan ini mengingat banyaknya permasalahan yang dihadapi mahasiswa di Sumut bahkan Indonesia.
“Kita lihat saja, banyak sekali masalah dalam pendidikan di Indonesia,” ujar Asri Fahrijal, perwakilan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Kamis (2/11) di Sekretariat Pemerintahan Mahasiswa (Pema) USU.
Asri mengatakan dari hasil kesepakatan ada beberapa masalah dalam dunia pendidikan terutama kampus saat ini. Seperti liberalisasi pendidikan, militer di dalam kampus, uang kuliah tunggal tak sesuai, hingga pembungkaman terhadap gerakan mahasiswa.
Setelah konsolidasi, BEM sekota Medan akan kembali mengadakan pertemuan untuk menyampaikan hasil kajian setiap isu. Menurutnya, ada beberapa isu yang tidak dipahami oleh mahasiswa. Misalnya mahasiswa dari kampus swasta tidak menerapkan sistem UKT sehingga belum melakukan pengkajian.
Hasil konsolidasi juga menyepakati aksi yang dilakukan 9 November di Kantor Dewan Perwakilan Daerah Sumut menggunakan nama Aliansi Mahasiswa Sumatera Utara.
Menanggapi konsolidasi ini, Mahasiswa Fakultas Ilmu dan Sosial Politik 2013 Aifo K Purba menyayangkan konsolidasi diadakan tanpa adanya kajian dari awal. Menurutnya, permasalahan yang diangkat adalah permasalahan lama yang sering diangkat namun sering padam. “Masak udah dua kali pertemuan ternyata masih enggak ada kajiannya, kan aneh,” katanya.
Jaya, Ketua BEM Universitas Triguna Dharma, mengatakan sudah ada kajian dari Aliansi BEM se-Sumut. Namun, menurutnya harus ada pematangan kajian isu menuju aksi November mendatang. “Jangan nanti waktu aksi ditanya wartawan massa aksi gak bisa jawab,” pungkasnya.
Untuk diketahui, konsolidasi ini dihadiri oleh perwakilan BEM UMSU, BEM Universitas Negeri Medan, BEM Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, BEM Triguna Dharma, BEM Wilmar, BEM Universitas Islam Sumatera Utara, dan Pema USU.
