Oleh: Retno Andriani
Jika malammu kelam semakin dalam
Tutup matamu, rasakan angin menggelitik perutmu
Dia datang lamat-lamat dari celah jendela
Menunggang sepi dari balik hitam malam
Kau gadis kecil yang kemarin bermain
Di beranda, kau lihat nenek berbicara dalam lamunan masa tua
Radio butut kakek kadang berkeroncong sendu, nian pilu
Kakek menggerutu bicara politik yang tentu belum kau tahu
Kau hanya gadis kecil yang kemarin bermain
Jika siang dan engkau mulai lapar
Tutup matamu, ingatlah saat-saat bergumul lapar jadi kewajiban
Kau jaga rindu pada potret masa lalu
Dapur nenek mengepul, kakek mengatur frekuensi radio butut itu
Kumandang akan segera kau dengar jua lekas-lekas
Janganlah kau risau
Masa lalu tak terlampau buruk
Kau lihat itu jelas-jelas
Indah, penuh bunga kamboja
Jika malammu kelam semakin dalam
Tutup matamu, rasakan angin menggelitik perutmu
Dia datang lamat-lamat dari celah jendela
Menunggang sepi dari balik hitam malam