Oleh: Dewi Annisa Putri
Kuliah di Ilmu Komunikasi adalah salah satu cita-citanya yang telah terwujud. Kini, komunikasi menjadi tombak utama baginya untuk mengembangkan potensi diri, dan untuk mencapai cita-cita sesungguhnya.
Ayulia Hasanah Pratami ditemui SUARA USU di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USU. Di sinilah gadis kelahiran 1996 yang akrab dipanggil Ayu ini berkuliah, tepatnya di Departemen Ilmu Komunikasi. Ia kini menduduki semester enam.
Saat ini, Ayu aktif menyiar di salah satu radio berita di Medan, Sindo Trijaya FM. Ia diterima menjadi penyiar sejak awal tahun 2017 dan membawakan program Sindo Bisnis.
Untuk menjadi penyiar, Ayu merasa tak perlu terlalu banyak belajar sebab sebelumnya ia telah berlatih dalam perkuliahannya. Saat itu, ia mengambil mata kuliah media siar, sehingga dirinya sudah mendapat banyak pelajaran dan modal untuk menjadi penyiar radio.
Ilmu Komunikasi memang pilihan dan impiannya. Alasannya, karena Ayu suka berinteraksi dengan orang lain untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
“We can get something from everyone, yaitu pelajaran dan pengalaman. Siapapun orangnya,” ujarnya meyakinkan.
Pun menurutnya, tak ada salahnya bila ia bersikap friendly kepada siapa saja. Bahkan, sekali pun orang tersebut baru saja dijumpainya. “Kalau orangnya mau terbuka, kan bagus jadi dapat teman. Tapi kalau ternyata orangnya menutup diri, yang penting aku sudah berusaha menjadi temannya,” terang Ayu.
Selain itu, bila bicara soal cita-cita, sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama, ia sudah mulai tertarik menjadi pembawa acara.
Tak hanya menjadi penyiar, berkat kemampuan berkomunikasinya, dalam berbagai kesempatan Ayu dipercaya menjadi pembawa acara atau master of ceremony (MC).
International Conference on Social and Political Development (ICOSOP)—yang diselenggarakan oleh FISIP USU pada November 2016 lalu—menjadi acara yang paling terkenang di ingatannya. Saat itu, untuk pertama kalinya Ayu harus membawakan acara formal dengan bahasa Inggris.
Ayu pun berlatih membuat dan membawakan skrip MC acara formal dalam bahasa Inggris. “Aku cari referensi di youtube dan latihan dari situ,” ceritanya. Bahkan, latihan ini dijalaninya selama hampir tiga minggu.
Sebenarnya, ia telah sering berperan menjadi MC di berbagai acara. Baik di acara-acara organisasi yang diikutinya, acara yang diselenggarakan bimbingan belajar tempatnya bekerja saat ini, hingga yang terbaru, kuliah umum bersama Sandiaga Uno pada Mei lalu di FISIP.
Yang membedakan caranya membawakan suatu acara, menurut Ayu, adalah jenis acara itu sendiri. Ini juga yang membuatnya mempelajari berbagai cara menjadi MC, baik untuk acara formal, semiformal, dan nonformal.
Terkadang, Ayu juga mendapatkan sedikit kritik usai membawakan acara. “Kayak kemarin waktu di kuliah umum, dapat saran dari wartawan, harusnya dibawa lebih santai saja. Enggak usah terlalu kaku,” ujarnya.
Untungnya, mahasiswi yang fasih berbahasa Inggris ini suka menerima kritikan dari semua orang. Ia tak mudah tersinggung bila mendapat kritik karena menurutnya justru hal seperti inilah yang juga membantu mengembangkan kemampuan komunikasinya.
Saat ini, selain aktif kuliah di Ilmu Komunikasi dan menjadi penyiar, Ayu juga nyambi sebagai pengajar bahasa Inggris di bimbingan belajar tempat dirinya pernah belajar semasa kecil. Konsistensinya belajar sejak SMP membuatnya menguasai bahasa Inggris sehingga bisa mengajar. Totalnya, Ayu mendalami bahasa Inggris dalam kurun waktu enam tahun.
Ia mengaku dirinya memang berusaha selalu aktif dalam berbagai kesempatan. Ia pun kini bergabung dalam beberapa organisasi intrakampus dan di luar kampus. Semua ini dilakukannya karena kecintaannya pada komunikasi.
Niatnya mendalami teori dan terus mempraktikkan ilmu komunikasi, serta mengembangkan skill komunikasinya ini bukanlah tanpa alasan. Ayu sejak kecil memang bercita-cita menjadi seorang news anchor. Bahkan, kini ia ingin menjadi seorang konsultan di bidang komunikasi.
Ayu ingin teori-teori yang dipelajarinya di kampus saat ini tak sia-sia. Plus, ia ingin berkelana ke berbagai negara sembari menjalani profesinya. “Di mana saja pasti banyak, kan, orang yang butuh konsultan di bidang komunikasi,” ujarnya.