Oleh: Putra P Purba
BOPM WACANA – Aliansi Pergerakan Mahasiswa (APM) Se-kota Medan menggelar aksi terkait kondisi perekonomian negara saat ini. “Atas nama solidaritas, kami menginginkan kebebasan dari perekonomian yang merugikan rakyat dan negara,” ujar Koordinator Lapangan Muhhamad Julianda Arisha, Kamis (20/9).
Julianda menambahkan ada beberapa tuntutan lain dalam aksi ini. Di antaranya menstabilisasi perekonomian negara di pelbagai sektor, mencabut Peraturan Presiden No. 20 tahun 2018 tentang Tenaga Kerja Asing, Reformasi Agraria, dan membangun Industri Nasional.
Julianda menjelaskan aksi berlangsung dari pukul 12.15–19.00 WIB. Diawali long march dari Lapangan Merdeka hingga tiba di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Dearah Sumatera Utara (DPRD Sumut) pada 12.15 WIB.
Julianda mengatakan selain USU, hadir beberapa mahasiswa yang berasal dari universiats sekota Medan, di antaranya Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), Institut Kesehatan Helvetia, Universitas Panca Budi, Potensi Utama, Universitas Medan Area (UMA) , Universitas Muslim Nusantara (UMN) dan Universitas Negeri Medan (Unimed) dengan total peserta setiap universitas sebanyak 30 orang. Dari sektor USU sendiri terdapat sekitar 100 orang dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) berjumlah 70 orang.
Ia mengaku bahwa mahasiswa mennginginkan tuntutan ini terealisasikan 3×24 jam pada pihak DPRD Sumut. “Kami akan melakukan aksi kembali jika tidak terealisasikan,” jelasnya.
Komisaris besar polisi (Kombes Pol) Dadang Hartanto menuturkan ada 500 pasukan kepolisian yang mengawal jalannya aksi. Ia mengatakan hari ini juga terdapat aksi dari organisasi masyarakat (ormas) Pro Jokowi (Projo) “Kami akan berkoordinasi bagi pengunjuk rasa yang melakukan aksi,” tuturnya.