Oleh : Putra P Purba
BOPM WACANA – Aliansi Solidaritas Universitas Sumatera Utara (USU) mengadakan seruan aksi menuntut tindakan resprentif kepolisian. Hal ini disampaikan oleh Koordinator Lapangan (Korlap) USU Faisal Aptri Sirait di depan gedung Pemerintahan Mahasiswa (Pema) USU, Kamis (27/9).
Faisal mengatakan seruan aksi ini menuntut tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pihak kepolisian terhadap mahasiswa saat seruan aksi hari Kamis yang lalu. Menurutnya pihak kepolisian tidak berhak untuk melakukan tindakan pemukulan terhadap mahasiswa. “Kami atas solidaritas, meminta pertanggungjawaban dari pihak kepolisian,” ujar Faisal.
Ia menjelaskan aksi berlangsung dari pukul 15.30–18.00 WIB. Diawali long march dari Gelanggang Mahasiswa hingga tiba di depan pintu 1 USU. Faisal menambahka aksi ini dihadiri 300 orang dari beberapa mahasiswa diantaranya mahasiswa dari Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Faisal menegaskan seruan aksi solidaritas ini akan terus dilakukan sampai aspirasi mahasiswa dipenuhi oleh pihak kepolisian. Pun, ia menuntut agar tidak ada lagi tindakan kekerasan dari polisi yang diberikan kepada para mahasiswa yang berunjuk rasa di kemudian hari. “Ini cikal bakal penindasan demokrasi,” tuturnya.
Menanggapi hal ini Muhammad Arham Mahasiswa Jurusan Ekstensi Kimia 2017 mengatakan bahwa tindak kekerasan yang dilakukan oleh pihak kepolisian harus segera ditangani secepatnya. Dirinya merasa kecewa dengan sedikitnya antusias mahasiswa dalam aksi tersebut. “Harusnya bisa berpikir manusiawi, jangan ada lagi pengekangan terhadap mahasiswa dalam berunjuk rasa,” harapnya.
Ada beberapa tuntutan lain dalam aksi ini. Di antaranya mencabut posisi Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Medan dan mencabut pelarangan demonstrasi dalam kampus.