
Medan, wacana.org – AIESEC in Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar kegiatan seminar dan volunteer Impact Circle 9.0 bertajuk “Volunteers or Hope: Contributing to the Well-being of Others” pada tanggal 24-25 Mei 2025 di Panti Asuhan Terimakasih Abadi, Jalan Pegayoman, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Baru.
Farah Ramizah selaku OCVP Program Impact Circle 9.0, pada Minggu (25/5/2025), menyampaikan bahwa ini merupakan kali pertama pelaksanaan Impact Circle yang mengajak peserta turun langsung dalam kegiatan volunteer. Pasalnya sebelumnya, kegiatan hanya berupa penyelenggaraan seminar. “Alasannya di Impact Circle kali ini mengikutkan relawan karena memang AIESEC ingin benar-benar memberikan dampak ke masyarakat dan syukurnya terpenuhi dengan baik,” ungkap Farah
Selain itu, Farah juga menyampaikan bahwa hadirnya kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi relawan untuk ikut lanjut ke acara AIESEC lainnya. “Harapannya semoga Impact Circle 9.0 bisa menimbulkan semangat bagi relawan untuk melanjutkan kontribusinya dalam acara volunteer lain yang diadakan oleh AIESEC seperti Local Volunteer atau pun Global Volunteer,” harap Farah.
Presley Panca Simangunsong selaku Peer Leader Centra Mitra Remaja (CMR) Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Sumatera Utara (Sumut), hadir sebagai pembicara. Selain itu, relawan dalam kegiatan ini berasal dari peserta umum yang terdiri dari siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), mahasiswa umum, anak-anak panti asuhan, dan anggota AIESEC.
Digelar selama dua hari, hari pertama diisi seminar yang menghadirkan Presley sebagai pembicara. Dilanjutkan Activity Session dengan membagi kelompok dari peserta umum dan juga mentor, yang merupakan anggota AIESEC. Peserta diminta membuat bahan ajar sesuai tema yang telah ditentukan dan membuat hadiah untuk anak-anak panti.
Presley mengatakan bahwa volunteer merupakan cara terbaik untuk mencari relasi dan dapat menjadi tempat belajar budaya baru. “Melalui volunteer, teman-teman akan diasah kemampuan komunikasi dan public speaking-nya. Konsisten adalah kunci dan relasi kalian akan berkembang dengan sendirinya,” ujar Presley.
Pada hari kedua, volunteer session dimulai dengan kelompok relawan memapaparkan bahan ajar yang telah disiapkan di hari pertama. Sesi ini diselingi dengan game yang dilakukan bersama anak-anak panti, lalu ditutup dengan foto bersama.
Di akhir acara, Presley juga menyampaikan bahwa volunteer bukan sekedar memberi benda fisik namun juga memberikan bantuan emosional pada mereka yang kurang beruntung. “Pada saat volunteer kita bukan sekedar datang lalu pulang, tapi juga hadir dan ada bersama mereka,” ungkap Presley.
***
Tulisan advertorial tidak mewakili pandangan dari Redaksi BOPM Wacana.