Oleh: Shella Rafiqah Ully
BOPM WACANA — Peserta Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Pada Masyarakat (KKN-PPM) yang kembali digagas tahun ini tak capai target. Budi Utomo, Wakil Sekretaris Pengelola KKN-PPM katakan dari target awal 500 orang, yang mendaftar hanya sejumlah 198 orang. Rinciannya 133 peserta KKN reguler, 50 peserta KKN di pulau terluar, dan 15 peserta KKN Kebangsaan, Kamis (27/3).
Pun tak capai target, Budi tak permasalahkan hal ini. Menurutnya hal itu sudah tergolong bagus, sebab KKN-PPM merupakan program baru. “Dulu UNHAS (Universitas Hasanuddin—red) awal sekali adakan KKN-PPM yang ikutan cuma dua puluh orang,” ujarnya. Tapi ia tak menampik jika jumlah mahasiswa yang ikut KKN-PPM lebih banyak maka KKN-PPM di USU dan di desa tujuan akan lebih bergaung.
Budi bilang salah satu sebab sedikitnya partisipasi mahasiswa untuk ikut KKN-PPM tahun ini adalah jadwal yang berbenturan dengan pelaksanaan praktik kerja lapangan di beberapa fakultas. Untuk itu saat ini pihaknya sudah mulai usulkan penyesuaian jadwal di kelender akademik tahun ajaran mendatang sehingga tak lagi berbenturan. Ia bilang juga usahakan ke depan pelaksanaannya dua kali per tahun jadi kesempatannya lebih besar.
Heleri Mariani Sidabutar, Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya 2012 berkomentar menurutnya kurangnya partisipasi mahasiswa ikut KKN-PPM tahun ini karena status KKN-PPM yang masih sebatas mata kuliah pilihan. “Kan enggak ada konsekuensi apa-apa kalau enggak ikut dan mungkin pertimbangan biaya administrasi juga,” jelasnya. Namun, ia pribadi yang pilih ikut KKN-PPM tahun ini beralasan ingin cari pengalaman dan rasakan suasana pengabdian pada masyarakat.