USU Kucurkan Rp6 Miliar per Tahun untuk Pemanfaatan Akses Jurnal Internasional

Oleh: Syaufah Sabila

USU, wacana.org – Universitas Sumatera Utara (USU) mengucurkan Rp6 miliar setiap tahun untuk berlangganan jurnal internasional berkualitas. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan oleh seluruh sivitas akademik, mulai dari dosen hingga mahasiswa di USU. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Rektor III, Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, Jumat (18/7/2025).

Poppy menyampaikan bahwa jurnal yang dilanggan USU dipastikan yang berkualitas tinggi dan telah dipilih secara selektif. Ia merasa, fasilitas e-journal ini bisa jadi alternatif bahan ajar bagi mahasiswa. “Silakan gunakan fasilitas e-journal ini untuk menjadi bahan ajar. Saya tidak bilang kalau jurnal yang di luar sana itu tidak bagus. Tapi kalau sudah disediakan, kenapa tidak pakai yang sudah terbukti kualitasnya,” ungkap Poppy.

Dilansir dari laman library.usu.ac.id, beberapa database e-journal dapat diakses, antara lain; Springer Link, Science Direct, SAGE Premier Journal, Proquest, EBSCO host, JSTOR, dan Sage Research Methods Suites (SRMS). Jurnal yang dilanggan oleh USU mencakup berbagai bidang, seperti bidang kesehatan, hukum, kesenian, sosial, dan banyak bidang lainnya.

Di laman yang sama, terdapat panduan pengguna e-journal untuk masing-masing database. Jurnal dapat diakses dengan tiga cara, yaitu menggunakan akses jaringan kampus USU lewat laman e-journal situs library.usu.ac.id, akses dari luar jaringan kampus USU yang menggunakan USU Proxy, dan melalui remote access yang harus memiliki email institusi terlebih dahulu (…@students.usu.ac.id/…@usu.ac.id).

Menanggapi hal ini, mahasiswa Sastra Inggris stambuk 2023, Ayuniza Azriani, beranggapan bahwa adanya fasilitas ini menunjukkan bahwa USU berdedikasi untuk membantu individu dalam lingkup akademik. Namun, ia menyayangkan kurangnya sosialisasi mengenai adanya fasilitas e-journal.

“Tidak semua mahasiswa tahu dan paham cara mengakses e-journal akibat kurangnya sosialisasi. Sangat disayangkan jika sudah mengeluarkan biaya sebanyak itu, tapi fasilitasnya tidak dipergunakan akibat ketidaktahuan,” ujar Ayuniza.