Oleh: Putra P Purba
BOPM WACANA — Aksi Aliansi Pergerakan Mahasiswa (APM) Se-kota Medan berujung bentrok. Koordinator Lapangan Muhammad Julianda Arisha mengatakan bentrok bermula dari diterimanya massa oleh perwakilan anggota DPRD Sumut Zulfikar pada pukul 13.15 WIB. “Hari ini ketepatan aksi dari ormas Pro Jokowi (Projo) yang juga menggelar aksi,” ungkapnya, Kamis (20/9).
Julianda menjelaskan setelah pihak dari DPRD menemui massa, Pihak Projo memprovokasi pihak APM dengan melempari batu dan botol air mineral ke arah mahasiswa sehingga terjadi bentrok antar kubu pengunjuk rasa. “Kami hanya meredam agar tidak terprovokasi, lalu kubu Projo mengejar dan tidak terkendali pihak keamanan,” ujarnya.
Bentrok pecah sekitar pukul 14.44 WIB antar Pihak Projo dengan pihak APM sehingga dilakukan tahapan pengendalian massa oleh Kepolisian. Ia mengatakan aparat keamanan datang dan mengamankan. “Adanya pengendalian dari pihak Kepolisian ini semakin memicu bentrokan besar,” tambahnya.
Ia mengatakan akibat bentrok ini, terdapat mahasiswa yang mengalami luka-luka. Dengan jumlah korban yang tercatat sebanyak delapan orang. Adapun mahasiswa yang mengalami luka bersal dari universitas, seperti USU, UMN, UMSU, Dharmawangsa dan UISU.
Menanggapi hal ini Komisaris besar polisi (Kombes Pol) Dadang Hartanto menuturkan jika dari pihak kepolisian hanya melakukan upaya pemisahan paksaan terhadap kedua kubu pengunjuk rasa. Pun, ia menyampaikan beberapa mahasiswa yang terluka dibawa ke RS Bhayangkara. Selain itu, ada beberapa mahasiswa yang diamankan oleh pihak kepolisian. ”Kami dorong kedua kubu agar dipisah. Nanti kita (Kepolisian—red) lihat keadaanya,” paparnya. Ia berharap agar masalah ini dapat diproses dengan cepat.