Oleh : Annisa Octavi Sheren
Dairi, wacana.org/arsip — Rumah Karya Indonesia (RKI) telah menyelenggarakan Tao Silalahi Art Festival (TSAF) 2018 di Paropo, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara pada 20-22 Juli 2018. Hal ini disampaikan Marojahan Andrian Manalu Direktur TSAF 2018, Minggu (22/7).
Ia mengatakan kegiatan ini diadakan untuk memperkenalkan potensi alam dan kekayaan budaya yang dimiliki Sumatera Utara, khususnya daerah Silahisabungan agar dapat menjadi tujuan wisata yang lebih berkembang. “Juga untuk memberdayakan ekonomi masyarakat lokal,” katanya.
Rangkaian acara TSAF 2018 ini yaitu pembukaan TSAF 2018 di pada hari pertama diadakan di Desa Silalahi II, Kecamatan Silahisabungan yang dihadiri Raja-raja Tupruk serta berbagai penampilan seni dari masyarakat lokal.
Hari kedua yaitu 1000 tenda atau camping dan games, serta kegiatan jelajah Silahisabungan yaitu mengunjungi situs wisata di Silahisabungan. Selain itu ada juga kegiatan Talkshow dan Demo Kopi. Acara dilanjutkan dengan panggung budaya yang menampilkan pertunjukan tari-tarian dan lagu daerah oleh masyarakat lokal, serta penampilan berbagai band lokal diantaranya Sneak, Indetity Band, Boraspati, dan lainnya.
Pada hari ketiga acara dilanjutkan dengan penampilan band lokal, minum kopi Sidikalang bersama, dan Talkshow tentang travelling, dan diakhiri dengan kegiatan penanaman bibit buah bersama. Marojahan berharap kegiatan ini dapat memberi perubahan pada masyarakat lokal. “Semoga melalui kegiatan ini masyarakat lokal semakin berkembang dari tahun ke tahun,” harapnya.
Benny Alfredo Tambunan peserta asal Pematangsiantar mengatakan acara ini menarik karena dapat mendatangkan banyak orang lokal dan non lokal untuk berkegiatan camping dan minum kopi bersama sehingga dapat menambah relasi pertemanan. Ia berharap kedepannya TSAF hadir dengan konsep yang lebih kreatif dan bertambah pesertanya. “Harapanku juga keamanan acara ini lebih terjaga,” tutupnya.