Redaksi
Oleh: Rachel Caroline L.Toruan
USU, wacana.org – Universitas Sumatera Utara (USU) akan membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk mencegah kasus pelecehan dan kekerasan seksual. Pembentukan satgas ini merupakan bentuk tindak lanjut dari penerbitan Permendikbudristek No. 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Rektor I USU Edy Ikhsan, Selasa (28/12).
Edy menjelaskan bahwa satuan tugas khusus masih dalam proses pembentukan, adapun struktural yang masih direncanakan akan mengacu seperti komisi etik yang sebelumnya telah terbentuk. “Modelnya mungkin akan sama, tetapi sebelum satgas itu terbentuk, maka harus ada peraturan rektor atau surat edaran yang akan disampaikan ke civitas akademika USU,” ujarnya.
Menurutnya, satgas ini berperan untuk melindungi seluruh warga USU dari kekerasan seksual. Tak hanya itu, Edy menilai bahwa peran mahasiswa sangat urgen dalam kandidat keanggotaan satgas ini. “Karena rawan kasus terjadi ke mahasiswa, tentu akan lebih mudah untuk berbagi jika terjadi kasus kekerasan seksual,” tambahnya.
Ia berharap satgas yang akan dibentuk mampu memberi hak-hak warga kampus dan sebagai pengaman tambahan di lingkup kampus, khususnya mahasiswa untuk merasa bebas dalam belajar. Edy menambahkan bahwa terbentuknya satgas akan memberi ruang proteksi yang lebih besar, sehingga mempersempit kesempatan terjadinya kekerasan seksual di USU.
Sementara itu, Mahasiswa Fakultas Hukum 2019 Mercio Pranata Axel Siallagan sangat berharap agar satgas kelak mampu mengedukasi dan menanamkan kesadaran pada setiap lapisan warga kampus. “Pembentukan satgas sebagai bentuk keamanan saja tidak cukup, dibutuhkan nurani dan moral pendidikan disini, itu yang semakin merosot sekarang,” tutupnya.
