Oleh: Yulia Pransiska
Hitam akan selalu menjadi hitam bila tak dicampur putih
Indra mataku pun telah muak dengan rasa tak acuh
Merah akan membakar rasa perih
Indra mata hatimu mungkin telah retak lagi pecah
Aku menyayangkan, ini hanya untuk kepentingan
Aku menyayangkan, ini hanyalah angan-angan
Aku menyayangkan, ini hanyalah hanya pencitraan
Padahal dengan semua itu kami mengalami penderitaan
Bagaikan penguasa yang tak punya perasaan
Kami rakyat kecil, bukan dewan keuangan
Bagaikan politikus bermodal omongan
Tolong, ingat kami hanya wong cilik bermodal kemiskinan
Di mana keadilan?
Oh aku lupa, itu hanya kata
Di mana perlindungan?
Ya,hanya mimpi saja
Di mana hak kami?
Lagi-lagi hanya wacana
Di mana hati kalian?
Aku ingat, telah menjadi hitam tanpa warna