Oleh: Febri Rahmania
BOPM WACANA — Unit Manajemen Mutu (UMM) sedang melakukan pemetaan laboratorium (lab) untuk mengetahui kondisi lab di USU secara sistemik dan struktural. Kondisi lab ini seperti peralatan, bahan habis pakai, dan kapasitas ruang lab. Pemetaan dilakukan dengan mengisi borang ke Gugus Jaminan Mutu (GJM) di fakultas dan Gugus Kendali Mutu (GKM) pada setiap program studi. Hal ini disampaikan Ikhwansyah Isranuri Direktur UMM, Selasa (9/6).
Dijelaskan Ikhwansyah, konsep pemetaan lab ini berbasis praktikum. “Kalau satu laboratorium ada dua belas praktikum, sementara hanya dua praktikum yang nilainya empat, maka nilainya C,” jelasnya. Nantinya, hasil pemetaan lab akan diverifikasi untuk menentukan nilai lab. Penilaiannya diberi peringkat dari angka 1 hingga 4 berdasarkan konsep penilaian Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.
Ikhwansyah bilang saat ini laboratorium di USU nilainya baru sekitar dua setengah. Ia berharap nilai laboratorium USU lebih dari standar minimum, yakni di atas tiga setengah. Saat ini pemetaan lab sedang pada tahap rekapitulasi. Semua program studi sarjana sudah kumpulkan borang. Juni ini, Ikhwansyah bilang kemungkinan data rekapitulasi pemetaan lab akan selesai.
Menurut Fachrul Rozi, Mahasiswa Fakultas Kehutanan 2013 tindakan ini tepat. Ia berpendapat seharusnya UMM sejak lama lakukan pemetaan, supaya perbaikan lab terus berkembang. Lagi, Rozi berharap setelah diketahui kondisi lab ada reaksi positif dari pihak rektorat. Sebab menurut Rozi lab penting untuk menjalankan kegiatan akademik.