Oleh : Randa Hasnan Habib
Judul | The Incredibles 2 |
Sutradara | Brad Bird |
Pemeran |
|
Rumah Produksi | Pixar Animation Studios |
Rilis | 15 Juni 2018 |
Durasi | 118 menit |
Genre | Comedy, Drama, Family, Action |
Dibuka dengan alur cerita yang fresh dan berbeda, film ini ditutup dengan ending klasik yang masih sama dengan film sebelumnya.
Siapa yang tidak mengenal film superhero satu ini. Film ikonik satu ini selalu khas dengan aksi keluarga superheronya yang selalu mengundang tawa dengan aksi lucu mereka. Setelah sebelumnya berhasil mengalahkan Syndrome pada The Incredibles (2004), sekuel perdananya kali ini berkutat dengan masalah legalisasi superhero di mata pemerintah.
Film ini dibuka dengan kemunculan The Underminer yang berusaha merampok Metroville Bank. The Underminer yang mencoba melarikan diri dengan alat pengeborannya kemudian dicegat oleh The Incredibles yang pada saat bersamaan berada di tempat yang sama. Upaya penyelamatan tersebut ternyata berdampak terhadap rusaknya alun-alun kota Metroville. Di satu sisi The Underminer berhasil kabur sementara keluarga Supers harus bertanggung jawab terhadap kerusakan tersebut. Tentu saja tidak legalnya superhero di mata pemerintah lah yang menjadi penyebab hal tersebut.
Beberapa waktu kemudian, sebuah perusahaan telekomunikasi bernama DEVTECH yang dipimpin oleh Winston Deavor membuat kontak dengan Lucius dan Parr. Winston mengusulkan aksi publisitas agar superhero mendapat dukungan dari masyarakat umum sehingga relokasi superhero dapat dicabut. Pertemuan tersebut berakhir dengan Bob Parr (Mr. Incredible) harus merawat ketiga anaknya, sementara Helen (Elastigirl) pergi menyelamatkan dunia.
Dengan alur cerita yang cukup menarik dan besarnya animo masyarakat karena kuatnya identitas film pertamanya itulah yang mengantarkan The Incredibles 2 menjadi salah satu film terbaik sepanjang masa dengan berhasil meraup keuntungan sebesar USD646,8 juta atau sekitar Rp9 triliun per 1 Juli 2018. Dengan capaian tersebut, film animasi Studio Pixar ini melampaui total pemasukan film sebelumnya yang dirilis 14 tahun silam, yaitu USD633 juta.
Namun ekspektasi penulis dibuat terasa tidak sempurna dengan suguhan ending yang klasik nan biasa khas film keluaran Disney-Pixar pada umumnya. Tidak ada yang aneh pada endingnya. Untuk film dengan rating PG (Parental Guide), sah saja mereka menyuguhkan khas happy ending mereka. Cerita ditutup dengan legalitas yang diterima oleh para superhero termasuk keluarga supers sehingga superhero lebih leluasa dalam memberantas kejahatan. Penutup yang sudah bisa ditebak dari awal cerita. Membuat siapapun yang menontonnya terasa sedikit kecewa.
Nyatanya banyak film keluaran Disney-Pixar yang memiliki ending yang jauh lebih berkualitas. Toy Story 3, Frozen serta COCO adalah film Disney yang menunjukkan bahwa happy ending bisa disuguhkan dengan cara yang berkualitas. Toy Story 3 diakhiri dengan suasana haru sekaligus bahagia dengan adanya pemilik baru mereka setelah Andy. Frozen menunjukkan bahwa cinta didapat bukan hanya berasal dari hubungan cinta 2 insan. Serta COCO dengan shocking endingnya ketika diketahui siapa sebenarnya ayah sang Mama Coco.
Namun tidak dapat dipungkiri The Incredibles 2 termasuk salah satu film yang sangat worth-watching. Film ini sangat disukai oleh para kritikus. Rating Tomatometer-nya mencapai 94 persen. Dari 90 ulasan yang masuk, hanya lima yang bernada negatif. Nilai rata-ratanya 8,2 dari 10 poin. Namun rating tersebut masih belum dapat mengalahkan film sebelumnya dengan rating Tomatometer-nya mencapai 97 persen
Tak hanya itu, beberapa penghargaan bergengsi pun kian didapatkan dari film ini. Seperti memenangkan penghargaan sebagai choice summer movie di Teen Choice Award 2018, favorite family movie pada People’s Choice Award 2018, dan best summer 2018 blockbucter di Golden Trailer Award 2018.
Akhir kata, The Incredibles 2 secara keseluruhan cukup menarik untuk disaksikan. Disamping ketidaksempurnaan ending yang disuguhkan, alur cerita yang menarik menjadikan film ini sangat recommended untuk disaksikan.