BOPM Wacana

Satgas PPKS USU Laporkan Statistik Kasus Kekerasan Seksual, Didominasi oleh Kekerasan Verbal

Dark Mode | Moda Gelap
Kegiatan Sosialisasi Satgas PPKS USU dalam Bentuk Pelatihan Peer Support bagi para Tendik, Mahasiswa dan Dosen di Fakultas Psikologi USU, Sabtu (15/10) | Aulia Sabrini Saragih
Kegiatan Sosialisasi Satgas PPKS USU dalam Bentuk Pelatihan Peer Support bagi para Tendik, Mahasiswa dan Dosen di Fakultas Psikologi USU, Sabtu (15/10) | Aulia Sabrini Saragih

Oleh: Rosinda Simanullang

USU, Wacana.org – Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) USU laporkan statistik kasus kekerasan seksual yang terjadi di USU sejak Oktober 2022 hingga November 2023. Hal ini dikonfirmasikan oleh Sekretaris Satgas PPKS USU Restu Pratama, Senin (08/01).

Terdapat sembilan kasus yang diterima dengan rincian enam kasus selesai dan tiga kasus dalam penanganan. Demografis pelaku yang didominasi oleh mahasiswa USU berjumlah lima orang, oknum dosen tiga orang, dan mahasiswa non-USU satu orang. Restu menambahkan bahwa kasus yang diterima dominan kekerasan seksual secara verbal dan sebagian kecil kekerasan seksual secara fisik, “Satu dilaporkan oleh pihak prodi, satu dilaporkan orangtua melalui Lembaga Bantuan Hukum (LBH), dan sisanya korban sendiri,” ujarnya.

Restu memberikan pandangannya mengenai jumlah pelapor yang masih terbilang minim tersebut. Ia menilai bahwa masih banyak rape culture yang menganggap bahwa kekerasan seksual secara verbal seperti catcalling merupakan hal yang biasa, padahal memiliki dampak yang besar bagi korban. Dengan itu secara gamblang, beliau menyebutkan bahwa kedepannya Satgas PPKS USU akan fokus melakukan sosialisasi ke tiap Fakultas secara bergantian, “Dengan mengangkat salah satu materi rape culture tersebut,” ujarnya.

Dengan adanya Satgas PPKS dan sosialisasi secara terus menerus, Restu berharap agar kedepannya civitas akademika sadar tentang batasan-batasan yang bisa terkena sanksi dan lebih peduli tentang apa saja yang berkaitan dengan kekerasan seksual. Ia menambahkan agar para korban-korban yang belum melapor bisa merasa aman dengan beberapa tindakan dari Satgas PPKS dan dapat memutus rantai kekerasan seksual khususnya di lingkungan USU.

Menanggapi hal ini, Febri Saragih Mahasiswa Sastra Indonesia stambuk 2021 memberikan sarannya kepada Satgas PPKS USU, yang sebagai garda terdepan dalam penanganan kasus kekerasan seksual agar lebih gencar dan giat dalam melakukan sosialisasi. Ia menyampaikan keyakinannya bahwa kekerasan seksual yang terjadi di USU jauh lebih banyak dibanding yang terlapor. “Karna saya dengar-dengar masih banyak yang belum tahu keberadaan Satgas ini,” tuturnya.

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4

AYO DUKUNG BOPM WACANA!

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan media yang dikelola secara mandiri oleh mahasiswa USU.
Mari dukung independensi Pers Mahasiswa dengan berdonasi melalui cara pindai/tekan kode QR di atas!

*Mulai dengan minimal Rp10 ribu, Kamu telah berkontribusi pada gerakan kemandirian Pers Mahasiswa.

*Sekilas tentang BOPM Wacana dapat Kamu lihat pada laman "Tentang Kami" di situs ini.

*Seluruh donasi akan dimanfaatkan guna menunjang kerja-kerja jurnalisme publik BOPM Wacana.

#PersMahasiswaBukanHumasKampus