Oleh: Nikyta Ayu Indria
BOPM WACANA – Mahasiswa di India selalu menggunakan bahasa Inggris saat perkuliahan sedang berlangsung. Mahasiswa tidak perlu menggunakan grammar yang benar cukup yang mudah dipahami oleh orang-orang. Hal ini disampaikan Pelaksana dan Penyelenggara Incredible India Education Fair (IIEF) 2018 Ravi Makhija di Universitas Sari Mutiara, Selasa (6/1).
Ravi menjelaskan bahwa di Indonesia tidak ada grammar berbahasa Indonesia sebagai bentuk komunikasi. Menurutnya banyak pelajar Indonesia bingung bila menggunakan grammar dalam berbahasa Inggris. Namun akan lebih mudah jika fokus ke komunikasi. “Kalau di sana bisa kesempatan praktik,” ucapnya.
Ia menambahkan tidak hanya dalam lingkup pendidikan saja, lingkungan sehari-hari seperti di pusat perbelanjaan dan berkendaraan menggunakan bahasa Inggris. “Karena orang di sana semuanya ngomong Bahasa Inggris,” ujarnya.
Ravi menjelaskan untuk masuk ke universitas di India tidak perlu melampirkan TOEFL/IELTS namun akan ada skype introduce untuk mengetahui tingkat kemampuan berbahasa Inggris. Tujuannya untuk memudahkan pelajar dari luar yang ingin kuliah di India.
Pun akan ada les English in yang disediakan bagi pelajar yang tidak hanya sekadar ingin belajar bahasa Inggris tapi juga berkomunikasi. Ini berguna untuk melatih kemampuan dan kecakapan dalam berbahasa Inggris dalam waktu singkat, tanpa penekanan grammar yang benar.
Menanggapi hal ini salah satu peserta IIEF 2018 Annisa Ulhusna mengatakan sistem yang diterapkan sangat bagus. Menurutnya hal tersebut dapat membedakan antara sistem di Indonesia dengan di India. Ia berharap bisa tercapai untuk kuliah di sana. “Jadi bisa tahu apa yang harus dipersiapkan,” pungkasnya.