Oleh: Muhammad Ghazi Al Ghifari Lubis
USU, wacana.org – Pusat Kajian Hak Asasi Petani (PUSKAHAP) FISIP USU dan Serikat Petani Indonesia (SPI) serta Agenda 45 mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan mengangkat tema “Kebudayaan Agraria dan Hak Petani” yang berlangsung pada 12 Februari 2024. Diskusi ini berlangsung di ruangan teater FISIP USU, Senin (12/02).
Diskusi ini diisi oleh Henry Saragih dari SPI dan Ahmad Taufan Damanik dari Akademisi FISIP USU sekaligus Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) periode 2017-2022 sebagai pemateri. Kemudian dihadiri oleh para mahasiswa, berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Sumut dan berbagai kelompok tani di Sumut.
Dalam pemaparan materinya, Henry menyoroti soal kedaulatan pangan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya di Indonesia. Ia menyatakan bahwa kondisi ekonomi, sosial dan budaya di Indonesia saat ini sedang terjadi kemiskinan di pedesaan, kekurangan pangan, kelaparan, ketimpangan dan konflik agraria, kesenjangan sosial serta keterbelakangan petani dalam pertanian. “Faktanya kemiskinan begitu parah sehingga terjadi kekurangan gizi di Indonesia,” ujarnya.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumut, Rianda Purba, mengatakan banyak berbagai agenda perubahan reforma agraria, namun banyak juga kasus yang belum terselesaikan. “Apakah agenda perubahan sektor pangan tidak menjadi rujukan basis argumentasi para politisi,” ujarnya.