Oleh: Rati Handayani dan Santi Herlina
BOPM WACANA — Prof Subhilhar, anggota Majelis Wali Amanat (MWA) yang juga guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik terpilih sebagai pejabat rektor menggantikan Prof Syahril Pasaribu pada rapat MWA 31 Maret. Prof Subhilhar terpilih lewat mekanisme voting dengan perolehan sebelas suara, unggul atas Prof Zulkifli Nasution, Wakil Rektor (WR) I yang memperoleh tiga suara. “Awalnya dengan cara musyawarah, tapi tak tercapai, akhirnya vote,“ ujar anggota MWA Prof Alvi Syahrin, Rabu (1/4).
Prof Alvi bilang berdasarkan peraturan, yang dapat ditunjuk sebagai pejabat rektor ialah WR dan anggota MWA yang memenuhi syarat telah menempuh pendidikan S-3 dan tak punya jabatan struktural. Dari lima wakil rektor yang dapat ditunjuk WR I, WR II Prof Armansyah Ginting, dan WR IV Ningrum Natasya Sirait. Namun, dari ketiga nama tersebut hanya WR I menyatakan yang bersedia.
Sedangkan enam anggota MWA yang memenuhi syarat yaitu Prof Bismar Nasution, Prof Delfi Luthan, Prof Darwin Sitompul, Prof Budiman Ginting, Prof Subhilhar, dan Prof Alvi sendiri. Prof Alvi jelaskan dari enam nama tersebut hanya Prof Subhilhar yang menyatakan bersedia.
Namun, hingga berita ini diturunkan, Prof Subhilhar belum menanggapi pesan singkat dan telepon saat ditanya tanggapan terpilihnya ia jadi pejabat rektor. Pun, saat ditemui ke ruang kerjanya siang ini, ruang rektor dan gedung S-2 Magister Studi Pembangunan, ia tak ada.
Ditambahkan Prof Yoel, Ketua Senat Akademik Periode 2014-2015, pejabat rektor terpilih dapat melaksanakan kebijakan dan keadministrasian USU dengan tetap berkoordiasi dan berkonsultasi dengan MWA. Prof Subhilhar hanya menjabat sebagai pejabat rektor hingga rektor definitif terpilih.
Rapat MWA USU kemarin digelar pukul 13.30-19.00 WIB di ruang sekretariat MWA, lantai III Biro Rektor. Rapat dihadiri enam belas anggota MWA, empat belas anggota gunakan hak suaranya, satu anggota mendapat surat kuasa, dan satu anggota tidak memilih. Sedangkan empat anggota MWA yang tak hadir di antaranya gubernur dan menteri riset, teknologi, dan pendidikan tinggi.