Redaksi
Oleh: Sondang William Gabriel Manalu
USU, wacana.org – Pemilihan Raya (Pemira) Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (Fasilkom-TI) dilakukan tanpa pemungutan suara karena hanya ada satu pasangan calon (paslon). Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Fasilkom-TI M Hadi Fahri, Senin (24/5).
Fahri menyebutkan pemira tahun ini mengalami beberapa kendala. Awalnya pemira yang seharusnya berlangsung pada 29 Maret-20 April diundur karena pelaksanaan yang harus dengan sistem online sehingga menunggu lama konfirmasi dari Pusat Sistem Informasi USU. Namun setelah dikonfirmasi pada 25 April, pemungutan suara dibatalkan karena hanya ada satu pasangan calon yaitu Muhammad Rifaldi Zulfi dan Amar Raffi.
Ia menekankan meski ada beberapa kendala, Pemira Fasilkom-TI masih berjalan dengan beberapa tahapan yang ditiadakan, seperti pemungutan suara. “Pesta politik Fasilkom tidak batal kok karena kendala-kendala tadi dan pesta politik kali ini langsung ke tahap uji kelayakan dan pelantikan yang untuk tanggalnya masih dirembukkan,” ujarnya.
Fahri menambahkan jika paslon tidak lulus uji kelayakan yang dilakukan pada 25 Mei, maka semua proses pemilihan akan kembali diulang.
Mahasiswa Fasilkom-TI Eka Prima Ginting beranggapan pelaksanaan Pemira Fasilkom TI kali ini sangat di luar dugaan. “Sebenarnya pemira ini dah lewat kali dari timeline tapi disayangkan juga, dari KPU nya tidak ada konfirmasi atau notifikasi di Instagram mereka mengatakan kalau memang telat atau bahkan batal karena cuma satu calon,” ujarnya.
Prima berharap agar KPU Fasilkom-TI lebih transparan kedepannya dalam memberikan informasi yang memang wajib di informasikan kepada mahasiswa Fasilkom-TI.
