Redaksi
Oleh: Putra P Purba
Medan, wacana.org/arsip — Acara Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) 2018 berakhir pada 16 April 2018. “Kami telah membuat event yang sangat istimewa buat warga Sumut” terang President Direktur PT Malik Ghonniyu Razaak Dewi Rosariyanti Syam, Senin, (16/4).
Dewi mengatakan penutupan PRSU 2018 yang mengakat budaya Tapanuli Selatan bukan event sembarangan. Hal ini dilihat event tersebut masuk dalam seratus event premiere nasional 2018 yang diluncurkan Kementrian Pariwisata dan diatur dengan standart internasional.
“Kami kan ingin penyelenggaraan event benar-benar berkualitas. Tidak asal-asalan sehingga akan memberikan dampak peningkatan pada ekonomi masyarakat,” kata Dewi.
Ia menambahkan acara ini tidak hanya menampilkan budaya lokal saja melainkan juga menampilkan event kreatif yang berhubungan dengan investasi dan informasi pariwisata.
Perihal jumlah pengunjung yang datang, Dewi mengatakan PRSU 2018 mengalami peningkatan jumlah pengunjung. Tahun lalu jumlah pengunjung mencapai tiga ratus ribu orang. Untuk tahun ini, mencapai tiga ratus tujuh puluh lima ribu orang.
Dewi berharap, dengan adanya penampilan budaya local serta event kreatif ekomoni mampu mendukung para pelaku usaha bisa mendapatkan investor sebanyak-banyaknya untuk datang dan menanamkan modalnya. Objek-objek wisata di Sumut juga dapat diekspos dengan lebih lagi melalui PRSU.
Ketua Yayasan PRSU Nuzirwan B Lubis menambahkan, warga Sumut patut berbangga hati karena di Indonesia hanya ada dua pekan raya. Pertama Pekan Raya Jakarta (PRJ) di ibukota. Satunya PRSU di Medan. “PRSU masuk dalam 100 premier event nasional. Ini juga masuk top 3 event Sumut seperti Festival Danau Toba dan Yaahowu Nias Festival,” pungkasnya.
