Redaksi
Oleh: Adinda Zahra Noviyanti
BOPM WACANA – Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politk (FISIP) meminta beberapa perubahan pemateri dalam rangkaian acara pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (PKKMB). Hal ini disampaikan Koordinator Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) FISIP Tody Krisma, Selasa (1/8).
Menurut Tody yang juga merupakan anggota Ikatan Mahasiswa Departeman Kesejahteraan Sosial, ada beberapa pemateri yang tidak relevan dengan materi yang dibawakan. Contohnya, Pengetahuan Hukum Tindak Pidana Narkotika lalu lintas, dan Pemberantasan Korupsi yang dibawakan oleh polisi.Menurutnya, materi tersebut lebih kompeten dibawakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta Badan Narkotika Nasional mengisi materi Pengetahuan Hukum Tindak Pidana Narkotika. “Materi-materi kayak gitu banyak kok dosen FISIP yang paham,” paparnya.
Bukan hanya itu Tody menyampaikan mahasiswa FISIP juga menolak masuknya militer ke dalam wilayah akademik terutama untuk mengisi materi Pertahanan Rakyat Semesta. “Sayangnya agak bingung aku kayak mana menolak yang TNI tadi karena mereka kasih materi, tapi tetap enggak setuju aku militer jadi pemateri,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Wakil Dekan I FISIP Husni Thamrin menyatakan akan segera menyampaikan usulan tersebut kepada Rektorat USU. Menurutnya apa yang diusulkan mahasiswa memang logika namun tak ada masalah jika polisi menjadi pemateri. Pasalnya, personel KPK pastinya tidak akan cukup untuk disebarkan ke seluruh universitas yang mengadakan PKKMB. Maka yang lebih tahu soal materi tersebut setelah KPK adalah polisi. “Kalau masih ada pemateri dari dosen kita—FISIP—pasti diusahakan,” pungkasnya.
Rapat tersebut dihadiri oleh perwakilan dari delapan himpunan mahasiswa departemen. Diantaranya, Departeman Administrasi Negara, Kesejahteraan Sosial, Ilmu Politik, Pajak, Sosiologi, Antropologi, dan Ilmu Komunikasi.
