
Oleh: Putri Salwa Assyifa
USU, wacana.org – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bersama Universitas Sumatera Utara (USU) menggelar Edukasi dan Literasi Keuangan Sumatera Utara (Elkasu) 2025 di Gedung Digital Learning Center Building (DLCB) USU, Rabu (3/12/2025).
Acara ini mengundang Rektor USU, Muryanto Amin, yang diwakilkan oleh Sekretaris USU, Muhammad Fidel Ganis Siregar, serta Suwandi selaku Direktur Eksekutif Surveilans, Data, dan Pemeriksaan Asuransi LPS. Kegiatan ini dihadiri oleh sivitas akademika USU dan mahasiswa dari berbagai universitas di Sumatra Utara.
Sesi talkshow dipandu oleh dosen FISIP USU, Ira Rizka Aisyah Lubis, sebagai moderator serta narasumber yaitu, Dhanang Hartanto.(Direktur Group Pemeriksaan Asuransi LPS), Dermawan Sebayang (Chief of Compliance, Legal & Risk Management PT Asuransi Candi Utama), dan Marina Manaur Sianipar (Kepala Divisi Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2 Kantor OJK Provinsi Sumut).
Suwandi sebaga selaku Direktur Eksekutif Surveilans, Data, dan Pemeriksaan Asuransi LPS menjelaskan bahwa generasi muda perlu memiliki pemahaman dasar dalam mengatur keuangan pribadi. “Generasi Z harus mampu mengelola pendapatan, menabung, menghindari utang konsumtif, dan membuat perencanaan jangka panjang,” ujarnya.
Talkshow juga membahas literasi asuransi, inovasi industri, serta peran generasi muda dalam membangun masa depan sektor keuangan di Indonesia. Selain itu, Dhanang Hartanto selaku Direktur Group Pemeriksaan Asuransi LPS, menekankan bahwa masih banyak masyarakat yang menganggap hal ini sebagai kewajiban yang memberatkan tanpa manfaat langsung.
“Asuransi itu bukan beban, tetapi instrumen penting untuk menghadapi risiko tak terduga. Dengan pemahaman yang benar, mahasiswa dapat melihat asuransi sebagai investasi perlindungan jangka panjang yang memberi rasa aman, bukan beban rutin bulanan,” ungkapnya.
Merespons hal tersebut, Marina Manaur Sianipar, selaku Kepala Divisi Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 2 OJK Provinsi Sumatera Utara, menekankan bahwa asuransi bagi anak muda bisa dimulai sejak dini.
Ia juga memberikan panduan sederhana mengenai alokasi keuangan ideal. “Dalam perencanaan keuangan, idealnya 30% penghasilan digunakan untuk cicilan, 10% untuk tabungan, dan 10–15% untuk asuransi serta dana pensiun. Ini langkah cerdas untuk melindungi diri dan keluarga,” tutur Marina.



