
Oleh: Derista Putri
USU, wacana.org – Dana pendampingan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Sumatera Utara (USU) sebesar Rp1 juta dinilai masih kurang dan pencairannya sempat terlambat. Hal ini disampaikan oleh dua anggota PKM USU dari tim yang berbeda.
Anggota tim PKM-RSH Fato, Raisa Irdina Shakila, pada Jumat (12/9/2025), mengungkapkan bahwa dana dari universitas turun dua minggu setelah timnya melakukan riset di Nias Selatan.
“Kami sempat bertemu tim PKM-RSH dari universitas lain, mereka bisa dapat Rp2 juta sesuai buku panduan, bahkan ada tambahan dari fakultas. Sementara kami hanya Rp1 juta. Akhirnya kami pinjam ke fakultas dan dosen pendamping masing-masing Rp2 juta,” ujarnya.
Sementara itu, anggota tim PKM-VGK PODS USU, Elyana Anggriani Br Tarigan, menilai dana Rp1 juta dari universitas bukanlah bentuk efisiensi, melainkan dana tambahan yang memang konsisten diberikan setiap tahun. “Tahun lalu kami juga dapat Rp1 juta di luar dana Belmawa sebesar Rp9,2 juta. Tahun ini dana dari pusat turun jadi Rp7,15 juta, tapi tambahan dari USU tetap sama,” jelasnya.
Ia juga mengakui pencairannya memang terlambat sekitar satu bulan. “Sebenarnya di bulan pertama PKM, kami masih tahap persiapan alat dan bahan, belum mulai proyek yang kompleks. Tapi karena dana belum cair, PKM Center biasanya memberi bantuan atau masukan terkait pendanaan,” tambah Elyana.
Menanggapi keluhan tersebut, Ketua Task Force PKM Center USU, Erni Misran, menegaskan bahwa dana Rp1 juta dari universitas bukan bentuk pemangkasan. “Dari awal USU memang menetapkan Rp1 juta in cash. Selain itu ada dukungan in kind, contohnya seperti pembebasan biaya laboratorium. Jadi ini bukan efisiensi, melainkan kebijakan tetap,” terangnya.
Erni menambahkan, keterlambatan pencairan dana tahun ini dipengaruhi oleh sistem keuangan dari Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKP) yang terkunci pada bulan Juli. “Dana baru bisa keluar pada Agustus. Seharusnya sudah cair di Juli, tapi karena sistem yang terkunci, jadi pencairan tertunda,” katanya.
Senada dengan Erni, Direktur Direktorat Prestasi Mahasiswa dan Hubungan Kealumnian (Ditmawalumni) USU, Rahma Yurliani, turut menjelaskan universitas memberi dukungan tambahan berupa fasilitas laboratorium. “Selain dana Rp1 juta dari universitas, mahasiswa juga cukup terbantu karena akses laboratorium yang dibebaskan biayanya,” sampainya.