BOPM Wacana

Ketua BEM FISIP USU Bantah Dugaan Korupsi PDH dan Lanyard

Dark Mode | Moda Gelap
Ilustrasi. | Dinar Fazira Fitri
Ilustrasi. | Dinar Fazira Fitri

Oleh: Dinar Fazira Fitri

USU, wacana.org – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU) membantah dugaan korupsi pada anggaran Pakaian Dinas Harian (PDH) dan lanyard anggota BEM FISIP USU. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Ketua BEM FISIP USU, Mahogra Yuda, saat bertemu dengan BOPM Wacana, Jumat (14/03/2025).

Mahogra menjelaskan, PDH dan lanyard dirancang di awal kepengurusan akan dicetak secara bersamaan. Akan tetapi, karena lanyard memerlukan foto akhirnya PDH yang dicetak lebih dulu. Pengumpulan dananya memang dilakukan sekaligus, ia menyatakan sudah beberapa kali menanyakan desain lanyard kepada Kepala Divisi (Kadiv) Ekonomi Kreatif (Ekraf), namun tidak mendapat kabar selama beberapa waktu.

“Dananya masih ada, sampai sekarang pun ada. Tapi aku tidak melihat ada kesiapan dari teman-teman Ekraf untuk menyampaikan desain itu ke aku. Aku gak bisa nurunkan dana, kalau belum jelas ini barangnya apa, vendornya dimana, harganya berapa,” jelas Mahogra.

Mahogra sempat meminta Ekraf untuk menentukan tanggal foto, agar fotografer disediakan olehnya tanpa penambahan biaya lagi. “Kalau dibilang korupsi, ya mungkin karena uangnya gak sampai ke mereka. Ini bukan dana pribadi, ini dana kampus. Kalau diselewengkan, semua akan ada laporannya,” tambahnya.

Ia menyebutkan pengelolaan dana sudah dibahas di rapat kerja bersama Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM). Jika DPM ingin bertanya, ia persilakan ke divisi terkait. Mahogra juga menerangkan koordinasi ke DPM tetap ada, juga untuk pelaporan dana sudah jelas saat ia dan DPM berjumpa dengan dekanat.

Ketua Divisi Ekraf, William Hose Josafat Hutapea, berujar bahwa desain lanyard memang belum dikirim walaupun sudah disiapkan. Hal itu terjadi karena dari awal progam kerja (progja) PDH milik Ekraf, sudah diintervensi dari dana, pelaksanaan, dan vendor. “Sebagai ketua BEM, dia berhak mengetahui. Tapi dia tidak bisa terlalu mengintervensi, baik dari rancangan progja atau pelaksanaan progja,” ujarnya.

Ia juga menegaskan, bahwasanya Ekraf tidak ada sangkut-pautnya dengan akun anonim tersebut. Terlepas dari itu, untuk progja lanyard sudah ada kesepakatan di antara mereka. “Dia mungkin lupa atau tidak peduli, kesepakatannya itu lanyard akan kami kerjakan ketika dana sudah diserahkan. Tapi dari awal pengumpulan dana, tidak ada sama Ekraf dan saya bisa jamin tidak ada juga sama bendum,” tegas William.

Hingga kini, sekitar lebih dari 10 anggota tidak mendapatkan PDH. William mengatakan, seharusnya Ekraf mengetahui hal tersebut, tetapi progja sudah terlanjur dijalankan tunggal dan terkesan main belakang. “‘Kau tenang aja, Ekraf tetap dihitung kerja, laporan keuangan akan diserahkan bendum untuk pegangan LPJ,’ begitu sampainya. Tapi sekarang sudah setahun lebih, tidak ada kami terima. Saya terakhir kali menghubungi dia di bulan 11 sekaligus mempertanyakan dana, tetap tidak ada respon sama sekali,” tutupnya.

Komentar Facebook Anda

Redaksi

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan pers mahasiswa yang berdiri di luar kampus dan dikelola secara mandiri oleh mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU).

Pentingnya Mempersiapkan CV Bagi Mahasiswa | Podcast Wacana #Eps4

AYO DUKUNG BOPM WACANA!

 

Badan Otonom Pers Mahasiswa (BOPM) Wacana merupakan media yang dikelola secara mandiri oleh mahasiswa USU.
Mari dukung independensi Pers Mahasiswa dengan berdonasi melalui cara pindai/tekan kode QR di atas!

*Mulai dengan minimal Rp10 ribu, Kamu telah berkontribusi pada gerakan kemandirian Pers Mahasiswa.

*Sekilas tentang BOPM Wacana dapat Kamu lihat pada laman "Tentang Kami" di situs ini.

*Seluruh donasi akan dimanfaatkan guna menunjang kerja-kerja jurnalisme publik BOPM Wacana.

#PersMahasiswaBukanHumasKampus